DPRD Kabupaten Tegal Soroti Objek Wisata yang Sepi Pengunjung, Pemda Diminta Harus Punya Terobosan
galih permadi October 19, 2025 08:30 AM

TRIBUNJATENG.COM, SLAWI - Komisi II DPRD Kabupaten Tegal melakukan kunjungan lapangan atau kunlap di dua objek wisata unggulan yang dikelola pemerintah daerah yaitu Waduk Cacaban dan Pantai Purwahamba Indah atau Pur'in.

Untuk lokasinya, Objek Wisata Waduk Cacaban masuk wilayah Kecamatan Kedungbanteng, sedangkan Pantai Purwahamba Indah masuk wilayah Kecamatan Suradadi. 

Kunlap dipimpin Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal, Muhammad Alfian Adipradana, diikuti Wakil Ketua Komisi II Arif Budiono, dua anggota Ahmad Saiful Bahri dan Samsuri.

Saat melakukan kunlap di lokasi pertama Waduk Cacaban, Komisi II DPRD Kabupaten Tegal menjumpai wisata sepi pengunjung dan sebagian besar warung tutup tidak beroperasi. 

"Kondisi sepi pengunjung tentu sangat disayangkan. Apalagi kondisi Waduk Cacaban sekarang ini lebih baik, bagus, tertata dibanding sebelum dilakukan remedial. Pilihan spot wisatanya juga banyak, termasuk kuliner," ujar Alfian, Sabtu (18/10/2025). 

Kondisi serupa juga dijumpai Komisi II DPRD Kabupaten Tegal saat kunlap ke lokasi kedua Pantai Purwahamba Indah. 

Tempat wisata yang berada di pesisir Pantai Utara Kabupaten Tegal itu terlihat sepi aktivitas dan sepi pengunjung.

KUNJUNGI TEMPAT WISATA-  Komisi II DPRD Kabupaten Tegal melakukan kunjungan lapangan atau Kunlap ke Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Sabtu (18/10/2025)
KUNJUNGI TEMPAT WISATA- Komisi II DPRD Kabupaten Tegal melakukan kunjungan lapangan atau Kunlap ke Objek Wisata Waduk Cacaban, Kecamatan Kedungbanteng, Sabtu (18/10/2025) (DOKUMENTASI DPRD KABUPATEN TEGAL)

Kondisi kawasan objek wisata Purwahamba Indah juga memprihatinkan karena banyak bangunan terbengkalai, rusak, tidak terawat dan kurang nyaman. 

Kondisi tersebut berpengaruh pada pendapatan daerah.

Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tegal Alfian Adipradana menyampaikan seharusnya Disporapar memiliki terobosan supaya pendapatan di dua objek wisata tersebut bisa meningkat.

Selain itu, Disporapar Kabupaten Tegal juga seharusnya lebih kreatif mengelola aset- aset milik Pemda supaya menghasilkan pendapatan yang maksimal.

"Pesan kami Disporapar Kabupaten Tegal jangan hanya menunggu dan melihat saja, harusnya memiliki terobosan supaya kondisinya bisa ramai dan pendapatan meningkat. Kalau sekarang alasannya menunggu dana, menunggu tahun depan dan menunggu Bupati mengusulkan anggaran Rp3 miliar. Seharusnya tetap berupaya dan melakukan gerakan," ungkap Alfian. 

Sementara itu, Kepala UPTD Pengelola Objek Wisata Disporapar Kabupaten Tegal Satriyo Pribadi menyebut biasanya Waduk Cacaban ramai pengunjung saat akhir pekan Sabtu-Minggu dan hari libur atau tanggal merah. 

Ketika hari biasa atau weekday biasanya memang sepi atau minim pengunjung.

Selain itu, mayoritas pengunjung yang berwisata ke Waduk Cacaban lebih memilih waktu sore hari karena cuaca sudah teduh atau tidak terlalu panas seperti saat siang hari. 

Disampaikan Satriyo, perolehan retribusi Objek Wisata Waduk Cacaban setiap minggu sekitar Rp3 juta sampai Rp4 juta.  

"Tiket masuk pengunjung hari biasa Rp9.000 untuk dewasa dan Rp8.000 untuk anak-anak. Sedangkan harga tiket saat akhir pekan Rp10.000 untuk dewasa dan Rp8.000 untuk anak-anak," jelas Satriyo. 

Adapun perolehan retribusi Objek Wisata Pantai Purwahamba Indah setiap pekan hanya Rp1 juta.  

Harga tiket masuk Pantai Purwahamba Indah hari biasa Rp5.000 untuk dewasa dan Rp4.000 untuk anak-anak. 

Akhir pekan harga tiket Rp7.000 untuk dewasa dan Rp5.000 untuk anak-anak. 

"Sekarang ini kami masih menunggu investor dan anggaran dari Pemkab Tegal untuk pengembangan wisata, khususnya Pantai Purwahamba Indah," kata Satriyo. (Desta Leila Kartika) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.