Siswa Kantongi Lauk Telur di Menu MBG, Ungkap Alasan Bawa Pulang ke Rumah: Saya Ingat Ayah
Alga W October 19, 2025 04:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Kisah haru terkait program Makan Bergizi Gratis (MBG) muncul di Bengkulu.

Program MBG memang membuat berbagai kisah haru muncul dari sekolah-sekolah yang mendapat jatah.

Hal itu diceritakan oleh Person In Charge (PIC) dua dapur MBG di Kabupaten Kaur, di Desa Suka Bandung, Kecamatan Kaur Selatan, dan Desa Tanjung Iman, Kecamatan Tanjung Kemuning, Kasmi Harasti.

"Sekali waktu menu MBG kami ada telur yang telah direbus. Kemudian MBG dibagikan ke sekolah-sekolah," ujar Kasmi membuka cerita belum lama ini, ditemui di dapur MBG Kecamatan Tanjung Kemuning, Kabupaten Kaur, Bengkulu.

Kasmi melanjutkan, ketika siswa menerima menu makanan di omprengan, ada siswa yang mengantongi telur tersebut.

Ia tak menyantap telur tersebut.

Siswa tersebut hanya memakan sayur, nasi, dan buah yang telah disajikan.

"Lalu saya tanya, kenapa telurnya tidak dimakan. Kamu tidak suka telur?" tanya Kasmi pada siswa tersebut.

"Saya suka telur, namun saya ingat ayah tidak pernah makan telur rebus."

"Maka saya tidak makan telur, telurnya akan saya beri ke ayah saat saya pulang ke rumah," ucap Kasmi menirukan jawaban siswa tersebut.

Menurutnya, program MBG sangat membantu siswa-siswa di daerah terpencil.

Banyak siswa yang jarang makan telur, ayam, daging, dan ikan laut.

"Kami menemukan banyak memang siswa jarang mengkonsumsi makanan yang dihidangkan di MBG," jelas dia.

Telur, menurutnya, memang makanan yang umum.

Namun, bagi masyarakat desa terpencil dan miskin telur jarang dikonsumsi.

Para relawan menyiapkan kebutuhan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kair, Bengkulu (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)
Para relawan menyiapkan kebutuhan untuk Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kair, Bengkulu (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)

Kasmi mengelola dua dapur MBG, tidak saja ayam, telur, dan daging yang disajikan.

Ia menyajikan makanan hasil laut kualitas ekspor seperti ikan tuna sirip kuning dan ikan marlin.

"Kabupaten Kaur ini penghasil makanan laut melimpah, maka menu kami ditambahkan ikan laut jenis tuna dan marlin. Ini makanan ekspor," katanya.

Ia merangkul koperasi nelayan untuk memenuhu pasokan ikan.

Tidak kurang 1,5 ton tuna ia pesan dari nelayan untuk memenuhi 6.710 porsi MBG dari dua dapurnya.

Amatan Kompas.com, baru di Kabupaten Kaur menu ikan laut masuk sebagai menu MBG.

Banyak pertimbangan dapur MBG belum berani memasukkan ikan laut sebagai menu, salah satunya alasan ada kemungkinan alergi ukan laut pada beberapa siswa.

"Kalau kami, data dahulu siswa alergi makanan laut. Kami beri menu pengganti. Itu jumlahnya tidak banyak."

"Makanan laut sangat diperlukan untuk pemenuhan gizi. Kami juga mewajibkan ikan yang dipasok harus segar, tidak berpengawet," ujar Kasmi.

Ahli gizi dapur MBG Kecamatan Tanjung Iman, Nur Cholila Azri mengungkapkan, ikan laut memiliki protein tinggi, kalsium, zinc, yang sangat diperlukan untuk anak-anak.

"Ikan laut kaya sekali protein, kalsium dan zinc dan gizi untuk anak. Jadi upaya mencerdaskan anak dari pangan laut yang didorong presiden tepat," kata dia.

Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan, Kabupaten Kaur, Riplain Suhaidi mengatakan, hasil pangan laut di daerah tersebut mencapai 5,8 juta ton per tahun.

"Terdiri dari ikan, lobster, kakap, bawal, tuna dan lainnya dihasilkan dari 3.200 nelayan. Dijual ke Jakarta, Padang, Palembang dan Lampung," katanya.

Pangan biru atau hasil laut kata dia di Kabupaten Kaur sangat berpotensi sebagai upaya menguatkan ketahanan pangan dari sektor laut.

"Kami juga melakukan pendampingan sosialisasi pada dapur-dapur MBG agar menggunakan hasil laut karena selain kaya gizi juga memberdayakan nelayan," demikian Riplain.

Kegiatan di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kair, Bengkulu.
Kegiatan di dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Kair, Bengkulu. (KOMPAS.COM/FIRMANSYAH)

Hal berbeda justru dialami para siswa SD 2 Kalikarung, Kecamatan Kalibawang, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Mereka malah jijik melihat lauk MBG ada belatungnya.

Sekolah pun langsung menarik semua MBG dan segera mengembalikan makanan ke SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi).

Pemerintah Kabupaten Wonosobo buka suara dan memastikan MBG yang ditemukan belatung belum sempat dikonsumsi para siswa.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Wonosobo, Jaelan Sulat menyatakan, insiden ini terjadi di SD 2 Kalikarung, Kecamatan Kalibawang.

Insidien tersebut juga langsung ditindaklanjuti setelah larva ditemukan dalam menu lauk tahu saat dilakukan uji organoleptik oleh tim keamanan pangan sekolah.

"Makanan itu belum sempat dimakan anak-anak, hanya membuat mereka jijik melihatnya," ujar Jaelan, Sabtu (18/10/2025), dikutip dari Kompas.com.

"Setelah diketahui ada larva, pihak sekolah langsung menarik dan mengembalikan makanan ke SPPG untuk diganti."

Jaelan menambahkan, tidak ada siswa yang mengalami keracunan atau gangguan kesehatan akibat peristiwa tersebut.

Ia menekankan reaksi yang muncul hanyalah karena rasa jijik setelah melihat isi lauk.

"Kasus ini bukan karena konsumsi makanan terkontaminasi."

"Melainkan karena jijik setelah melihat isi lauknya," tambahnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.