TRIBUNJATENG.COM, KAJEN - Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pekalongan, M Yulian Akbar, menegaskan pentingnya keberadaan Science Techno Park (STP) di Karanganyar agar tidak hanya menjadi simbol kemajuan teknologi, tetapi juga mampu menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat dan pelaku usaha di wilayah Kabupaten Pekalongan.
Pernyataan tersebut disampaikan, Yulian Akbar saat menghadiri penutupan Science Techno Park (STP) Extravaganza ke-2 yang digelar oleh Kementerian Kesehatan di Gedung STP Poltekkes Kemenkes, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan, Minggu (19/10/2025).
Dalam kesempatan itu, Sekda menekankan, bahwa hadirnya STP di Karanganyar harus mampu menjembatani hasil-hasil riset dengan kebutuhan masyarakat, terutama dalam bidang kesehatan dan pengembangan ekonomi daerah.
"Kami berharap hadirnya STP di Karanganyar ini ke depan memberikan manfaat langsung untuk Kabupaten Pekalongan, terutama bagi warga dan pelaku usaha daerah," ujar Yulian Akbar saat rilis yang diterima Tribunjateng.com, Senin (20/10/2025).
Ia juga menyoroti pentingnya kolaborasi lintas sektor antara pemerintah daerah, masyarakat, pelaku usaha lokal, dan Kementerian Kesehatan.
Menurutnya, sinergi yang kuat menjadi kunci agar hasil riset yang dihasilkan STP benar-benar bisa diterapkan di lapangan.
"Kami sangat siap jika kolaborasi ini harus dihadirkan bersama pemerintah daerah. Intinya, STP ini harus benar-benar dirasakan manfaatnya untuk Kabupaten Pekalongan," tegasnya.
Lebih lanjut, Sekda Akbar mendorong agar aktivitas riset dan inovasi di STP semakin berkembang dan menyentuh kebutuhan masyarakat secara langsung, misalnya dengan fokus pada produk-produk kesehatan, pengolahan bahan lokal, hingga pemberdayaan pelaku usaha kecil dan menengah.
Sementara itu, Sekretaris Direktorat Jenderal Sumber Daya Manusia Kesehatan Kemenkes RI, dr. Yuli Farianti, menyambut baik dorongan dari Pemkab Pekalongan tersebut.
Ia mengatakan, bahwa keberadaan STP di Karanganyar menjadi wadah strategis untuk memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah dengan seluruh Politeknik Kesehatan di Indonesia.
"Kolaborasi tidak hanya dengan Pemerintah Kabupaten Pekalongan saja, tetapi juga dengan seluruh daerah dan Poltekkes Kemenkes di Indonesia."
"Kami tahu di wilayah ini ada pengrajin kain kasa, jadi silakan memanfaatkan STP untuk pengembangan bersama Poltekkes Kemenkes Semarang dan Poltekkes di 38 provinsi," jelasnya.
Melalui kegiatan ini, diharapkan STP Karanganyar tidak hanya menjadi pusat penelitian dan inovasi, tetapi juga motor penggerak kemajuan daerah yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat Kabupaten Pekalongan. (Dro)