Strategi Pemerintah Perluas Lapangan Kerja Lewat Investasi dan Program Produktif
Sanusi October 20, 2025 08:33 PM

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah terus memperkuat berbagai langkah konkret untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat. 

Sejumlah kebijakan strategis tengah difokuskan untuk memastikan target penciptaan 19 juta lapangan kerja dapat tercapai. Dalam menumbuhkan lapangan kerja, Pemerintah menempatkan investasi sebagai motor utama.

Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Ferry Irawan mengatakan, sekitar 82 persen perekonomian nasional ditopang oleh investasi dan konsumsi domestik. 

Oleh karenanya, Pemerintah melakukan langkah deregulasi melalui penerapan Peraturan Pemerintah (PP) 25 dan PP 28 untuk mempercepat penyelesaian hambatan investasi di lapangan. 

"Jadi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi maupun untuk menciptakan lapangan pekerjaan (itu) investasi. Makanya tadi deregulasi itu yang kita akan commit lakukan," kata Ferry dalam acara Forum Diskusi Capaian Satu Tahun Kinerja Kabinet Merah Putih di Bidang Perekonomian, di Gambir, Jakarta Pusat, Senin (20/10/2025).

Selain investasi, pemerintah juga memberi perhatian pada sektor industri yang dinilai memiliki daya serap tinggi terhadap tenaga kerja.

Di mana melalui penguatan industri padat karya, Ferry menyebut pemerintah berharap penciptaan lapangan kerja bisa tumbuh seiring dengan peningkatan produktivitas sektor manufaktur nasional.

Sektor pariwisata menjadi pilar lain dalam strategi perluasan lapangan kerja. Dalam hal ini pemerintah memberikan sejumlah insentif pada kuartal pertama dan keempat tahun ini untuk menjaga momentum pemulihan pariwisata. 

Pariwisata menjadi fokus lantaran sektor ini akan membentuk ekosistem meliputi transportasi, akomodasi, hingga kuliner yang diharapkan dapat menggerakkan ekonomi domestik sekaligus menyerap banyak tenaga kerja.

"Sehingga memang ini yang kita harapkan juga ke depan jadi backbone kita dari sektor pariwisata. Makanya tadi di dalam stimulus kita, itu yang kita gerakkan. Ada wisatawan, mobilitas penduduk itu yang kita harapkan, itu memutar ekonomi, kemudian tadi membuat lapangan pekerjaan," jelasnya. 

Di sisi lain, sektor pertanian juga tetap menjadi perhatian utama pemerintah sebagai salah satu tulang punggung penciptaan lapangan kerja. 

Pemerintah memperbaiki skema subsidi pupuk, menjalankan program kredit usaha alat dan mesin pertanian (alsintan), serta meningkatkan daya serap gabah dengan harga yang lebih baik.

Langkah tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan memperluas lapangan kerja di sektor pertanian.

Selanjutnya, ada program Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga menjadi bagian penting dari strategi penciptaan lapangan kerja. Tercatat rata-rata 4,5 juta debitur aktif, setiap penerima KUR diperkirakan mampu menyerap hingga tiga tenaga kerja tambahan. 

"Jadi kalau kita jagain di kredit, bisa diberikan ke 4,5 debitur KUR, at least 12 juta (tenaga kerja) ini bisa diserap," imbuhnya. 

Selain itu, program Koperasi Merah Putih dan makan bergizi gratis (MBG) juga menjadi bagian dari upaya memperkuat ekonomi masyarakat.

Pemerintah menekankan bahwa program MBG untuk siswa bukan semata pemberian makanan, tetapi bagian dari mesin ekonomi yang menggerakkan rantai pasok mulai dari peternak hingga produsen bahan pangan.

"Satu SPPG itu palingnya meng-create 34 tenaga kerja gitu. Bayangkan kalau kita punya 30.000 SPPG gitu ya. Itu dampak langsung ya. Belum dampak tidak langsung yang ekosistem yang bergerak," kata Ferry. 

Sektor perumahan turut berperan besar dalam penciptaan lapangan kerja. Melalui program Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), target pembangunan meningkat dari 200.000 unit menjadi 350.000 unit pada tahun ini. 

Ferry menjelaskan, progam di sektor perumahan dinilai memiliki efek berganda yang luas karena melibatkan pengembang, kontraktor, hingga penyedia bahan bangunan. Pemerintah juga memperluas dukungan melalui program renovasi rumah dan KUR perumahan. 

Kemudian untuk menjawab tantangan keterbatasan pengalaman kerja di kalangan lulusan baru, pemerintah juga menyiapkan program magang. 

Ia menjelaskan, melalui program magang enam bulan, lulusan baru diharapkan dapat terekspos langsung pada dunia kerja dan memiliki pengalaman yang memadai sebelum masuk ke pasar tenaga kerja.

"Harapannya dalam 6 bulan ini mahasiswa kita yang 1 tahun baru lulus itu, kita terekspos ke pekerjaan. Sehingga akses mereka ke pasar pendidikan kerja itu bisa lebih baik," tuturnya. 

Dengan berbagai program tersebut, pemerintah berharap penciptaan lapangan kerja dapat berjalan secara berkelanjutan di berbagai sektor. 

Kombinasi antara investasi, penguatan sektor riil dan pemberdayaan masyarakat diharapkan menjadi fondasi kuat bagi terwujudnya 19 juta lapangan kerja baru dalam beberapa tahun mendatang.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.