Dongeng Anak Islami: Kisah Nabi Sulaiman dan Semut yang Bijaksana
kumparanMOM October 20, 2025 08:40 PM
Dongeng anak Islami bisa menjadi cara menyenangkan untuk mengenalkan nilai-nilai kebaikan sejak dini. Melalui dongeng, anak-anak belajar tentang kasih sayang, kejujuran, dan rasa syukur kepada Allah dengan bahasa yang lembut dan mudah dipahami.
Tak hanya itu, Moms, dongeng juga membantu memperkuat ikatan antara orang tua dan anak — terutama saat dibacakan menjelang tidur. Salah satu kisah yang indah untuk diceritakan adalah tentang kebijaksanaan Nabi Sulaiman dan seekor semut kecil.
Dongeng Anak Islami: Nabi Sulaiman dan Semut
Perbesar
Ilustrasi semut. Foto: LibreShot
Nabi Sulaiman a.s. dikenal sebagai nabi yang sangat bijaksana dan memiliki banyak keistimewaan. Allah memberinya karunia luar biasa: beliau bisa berbicara dengan binatang dan memahami bahasa mereka.
Suatu hari, Nabi Sulaiman berangkat bersama pasukan besar yang terdiri dari manusia, jin, dan burung. Saat mereka melewati sebuah lembah, tiba-tiba terdengar suara kecil dari tanah.
Seekor semut berkata kepada teman-temannya,"Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang kalian! Jangan sampai kalian terinjak oleh pasukan Sulaiman tanpa mereka sadari!”
Nabi Sulaiman tersenyum mendengar ucapan itu. Ia memahami bahasa semut, lalu berdoa dalam hati,
“Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar selalu bersyukur atas nikmat-Mu, dan jadikan aku termasuk hamba-hamba-Mu yang berbuat baik.”
Nabi Sulaiman pun memerintahkan pasukannya untuk berjalan pelan-pelan agar tidak menyakiti makhluk sekecil apa pun. Dari semut kecil itu, Nabi Sulaiman belajar kerendahan hati — bahwa setiap makhluk, sekecil apa pun, memiliki tempat dan perannya di dunia ini.
Pesan Moral dari Dongeng Nabi Sulaiman dan Semut
Dari kisah ini, anak-anak bisa belajar bahwa:
Setiap makhluk ciptaan Allah berharga, tak peduli sekecil apa pun.
Orang bijak selalu rendah hati dan penuh kasih kepada semua makhluk.
Bersyukur atas nikmat Allah berarti juga menjaga dan menghargai ciptaan-Nya.
Dongeng Nabi Sulaiman dan semut ini mengajarkan bahwa kebijaksanaan sejati bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang kepedulian dan kasih sayang terhadap yang lemah.