Dugaan Premanisme di Warung Epy Kusnandar Hanya Salah Paham: Kini Sudah Damai
kumparanNEWS October 20, 2025 10:20 PM
Aparat kepolisian bersama aparat kelurahan dan Satpol PP mendatangi warung makan milik pasangan selebriti Epy Kusnandar (pemeran utama sinetron dan film Preman Pensiun) dan Karina Ranau di Jalan Haji Samali, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Senin (20/10) sore.
Kedatangan mereka untuk menelusuri duduk perkara atas peristiwa warung mereka yang diduga didatangi preman, ramai di media sosial. Mereka pun melakukan pertemuan di sebuah rumah kos di belakang warung Epy.
Panit Reskrim Polsek Pancoran Ipda Simon Aritonang mengatakan, pihaknya hadir untuk memastikan kebenaran dugaan adanya tindakan premanisme di lokasi tersebut.
Panit Reskrim Polsek Pancoran Ipda Simon Aritonang dan Ketua RT 004 RW 004 Kelurahan Kalibata Damiri usai pertemuan dengan Epy Kusnandar dan Karina Ranau di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Panit Reskrim Polsek Pancoran Ipda Simon Aritonang dan Ketua RT 004 RW 004 Kelurahan Kalibata Damiri usai pertemuan dengan Epy Kusnandar dan Karina Ranau di Kalibata, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
“Tadi sudah bertemu langsung dengan Kang Epy maupun istrinya untuk mengetahui gimana sih duduk permasalahannya. Jadi, yang diduga ada premanisme di situ. Ya kita ingin tahu adakah tindak pidana di situ ataukah ada selisih paham,” ujar Simon kepada wartawan di lokasi, Senin (20/10).
Simon menambahkan, Epy dan Karina belum bersedia memberikan pernyataan langsung, dan memilih menyerahkan penjelasan kepada Ketua RT setempat.
Selain itu, Simon memastikan tidak ada laporan resmi yang masuk terkait dugaan premanisme di warung Epy Kusnandar.
“Betul (case closed). Nah, kami kan dari kepolisian melakukan tindakan itu harus ada dasarnya. Nah, sampai saat ini dipastikan belum ada laporan polisi dari atas nama Kang Epy maupun Bu Karina yang sampai ke Polsek ataupun Polres ya, belum ada. Jadi masalah-masalah seperti ini biasanya kami dahulukan aparat lingkungan setempat,” kata Simon.
Epy Kusnandar di XXI Epicentrum Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Epy Kusnandar di XXI Epicentrum Foto: Sarah Yulianti Purnama/kumparan
Ia menegaskan, pertemuan itu berlangsung kondusif dan menghasilkan penyelesaian secara kekeluargaan.
“Jadi ya sudah clear, sudah terang benderang. Jadi di situ, yang menurut saya tidak ada ya unsur-unsur pidana di situ ataupun yang harus dilaporkan, tidak ada,” tambahnya.

Salah Paham Kecil

Ketua RT 004 RW 004 Kelurahan Kalibata, Damiri, menyebut kejadian yang sempat ramai di media sosial itu hanyalah kesalahpahaman kecil.
“Jadi saya mewakili dari rumah makan jukut goreng Epy Kusnandar, ya. Sebenarnya kejadian itu hanya salah paham. Salah pahamnya enggak ada kronologi premanisme, itu enggak ada. Jadi hanya salah pahamnya itu karena jual beli, ya,” ujar Damiri.
Ia menjelaskan, kesalahpahaman bermula saat dua pembeli datang bergantian ke warung. Salah satunya menegur temannya karena pesanan pertama sudah dibuatkan lebih dulu, namun ia tak membawa uang.
“Mereka datang berdua, tujuannya mau beli. Kesalahpahamannya, yang pertama pesan itu sudah jalan duluan. Jadi yang belakangan ini, karena produknya sudah dibuatkan, dia negur sama temannya. Nah, temannya kan nggak bawa uang, mungkin gitu,” jelas Damiri.
Damiri menyebut, pihak bersangkutan alias yang sebelumnya diduga preman itu sudah mendatangi rumahnya untuk klarifikasi.
“Makanya kesalahpahamannya di situ, tapi sudah kami selesaikan. Tadi pagi, kebetulan yang bersangkutan juga sudah datang ke rumah saya, bersama dengan orang tuanya langsung, dan akhirnya saya sudah arahkan untuk minta maaf langsung ke Bu Karina ya, istrinya Kang Epy Kusnandar. Jadi artinya sudah, sudah clear-lah sebenarnya, enggak ada apa-apa lagi, gitu,” ujar Damiri.
Damiri menegaskan wilayah tempat warung tersebut berdiri selama ini aman dan tidak pernah terjadi insiden serupa.
“Jadi untuk wilayah kami ini sebenarnya, itu aman aja dari dulu, enggak pernah ada permasalahan. Saya terus terang ya, saya kurang lebih 25 tahun jadi Ketua RT di sini, enggak pernah ada kejadian apa-apa,” katanya.
Sementara itu, usai pertemuan yang dilakukan, Epy Kusnandar dan Karina Ranau memilih tidak memberikan komentar kepada awak media dan langsung kembali melayani pembeli di warung mereka.
Sebelumnya, Karina membagikan momen cekcok di akun Instagramnya. Dalam video itu diduga ada preman datang untuk meminta jatah atau pungutan liar.
“Perkara makanan tuh kecil, tapi caranya. Caranya tidak seperti itu, kami ini tidak numpang di sini, capek, kami [kerja] sampai pagi,” kata Karina dalam unggahan videonya.
Video hanya menunjukkan Karina dan karyawan tempat makan tersebut. Tidak terlihat wajah pelaku yang diduga preman itu.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.