Musim Bunga Tabebuya di Bekasi, Keindahan di Tengah Teriknya Kemarau
kumparanNEWS October 21, 2025 04:20 AM
Di tengah panasnya kemarau, Kota Bekasi, Jawa Barat, justru sedang memamerkan pesonanya lewat bunga Tabebuya yang tengah bermekaran di berbagai ruas jalan protokol.
Warna kuning cerah dari kelopak Tabebuya seolah mengubah wajah Bekasi yang dikenal padat dan sibuk menjadi lebih hangat, romantis, dan tenang. Sepanjang Jalan Ahmad Yani hingga Jalan Cut Mutia, pohon-pohon Tabebuya berbaris rapi, membentuk lorong keemasan yang indah dipandang mata.
Setiap hembusan angin membuat kelopak bunga berguguran, menciptakan pemandangan seperti hujan bunga yang menenangkan hati siapa pun yang melintas.
Bagi warga Bekasi, pemandangan ini bukan hal yang biasa. Tak sedikit pengendara yang menepikan kendaraan hanya untuk berfoto, menikmati suasana, atau sekadar duduk di bawah pepohonan sambil melihat kelopak bunga berjatuhan.
Momen itu seolah membawa mereka ke Jepang, negeri asal bunga yang juga dijuluki sakura kuning ini.
“Sudah seminggu bunganya bermekaran. Kalau tiap hari, kita bersihkan gugurannya karena angin suka bawa ke jalan,” tutur Hendra Adhianto, petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi, saat ditemui di kawasan Ahmad Yani, Senin (20/10).
Perbesar
Bunga pohon Tabebuya bermekaran di Kota Bekasi, Jawa Barat. Foto: kumparan
Menurut Hendra, guguran bunga biasanya menumpuk saat siang hari ketika angin sedang kencang. Para petugas kebersihan rutin menyapu jalan agar tetap rapi, tapi mereka juga mengaku senang karena keindahan Tabebuya membuat suasana kerja terasa lebih menyenangkan.
“Kalau lagi musim mekar begini, banyak orang yang berhenti foto-foto. Kadang sambil nanya, ini bunga Jepang ya? Ya, katanya begitu, bunga Tabebuya. Cantik memang,” tambahnya sambil tersenyum.
Fenomena mekar Tabebuya ini sebenarnya bukan hal baru. Pemerintah Kota Bekasi mulai menanam pohon Tabebuya sejak beberapa tahun lalu sebagai bagian dari program penghijauan kota. Sedikitnya seribu pohon Tabebuya kini tumbuh di berbagai titik, termasuk Jalan Ahmad Yani, Jalan Cut Mutia, Jalan Chairil Anwar, dan beberapa kawasan taman kota.
Tanaman ini dipilih karena tahan panas dan mudah beradaptasi dengan cuaca tropis. Selain itu, Tabebuya juga tidak membutuhkan perawatan khusus namun tetap mampu memberikan efek visual yang menyejukkan bagi lingkungan perkotaan.
Perbesar
Bunga pohon Tabebuya bermekaran di Kota Bekasi, Jawa Barat. Foto: kumparan
Musim berbunga Tabebuya biasanya terjadi pada kemarau panjang, sekitar Agustus hingga Oktober. Setelah itu, kelopak bunga akan rontok dan digantikan daun-daun hijau muda. Siklus ini membuat kehadiran Tabebuya selalu dinantikan warga, menjadi simbol bahwa di tengah teriknya cuaca Bekasi, masih ada sisi lembut dan menawan dari kota ini.
Bunga Tabebuya yang berasal dari Amerika Selatan namun banyak dibudidayakan di Asia Timur, termasuk Jepang, kini telah menjadi identitas baru bagi Kota Bekasi. Pemerintah daerah diminta menambah jumlah pohon di kawasan lain agar “musim semi Bekasi” bisa dinikmati lebih banyak warga.
“Kalau seluruh jalan di Bekasi ditanami Tabebuya, saya rasa bakal jadi daya tarik wisata baru. Indah banget, apalagi kalau pagi atau sore hari,” ujar Rini, warga Bekasi Timur yang kerap berolahraga di sepanjang Ahmad Yani.