Prabowo Targetkan 34 Proyek Waste to Energy Rampung dalam 2 Tahun
kumparanBISNIS October 21, 2025 10:40 AM
Presiden Prabowo Subianto menargetkan pembangunan 34 titik proyek pengolahan sampah menjadi energi atau Waste-to-Energy (WtE), akan selesai dalam waktu 2 tahun.
Adapun proyek tersebut ditujukan untuk mengatasi persoalan sampah yang terjadi di kota-kota besar, yang dinilai sudah mencapai tingkat mengkhawatirkan.
“Kita akan segera mulai 34. Ini sudah. Saya kira pembiayaan sudah, tinggal kontrak dibagi-bagi, tinggal dinilai teknologi yang terbaik yang mana. Karena ini sangat-sangat penting. Ada tempat-tempat sampah yang sampahnya sudah menggunung. Terutama untuk DKI, Bantargebang, Bandung, untuk Surabaya, dan untuk Bali,” kata Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).
Prabowo menilai permasalahan sampah ini sudah menjadi sesuatu yang sangat mendesak. Salah satunya seperti yang terjadi di Bantargebang.
Menurut dia, volume sampah di Bantargebang sudah mencapai 55 juta ton. Jika hal tersebut dibiarkan dan terjadi hujan deras, kata dia, dapat membahayakan kampung di sekitarnya.
Prabowo mengatakan pemerintah berkomitmen mempercepat penyelesaian proyek WtE di 34 kota besar sebagai proyek strategis, karena berkaitan langsung dengan kebersihan dan kesehatan masyarakat.
“Ini segera akan kita lakukan. Insyaallah dalam 2 tahun kita selesaikan 34 kota. Ini sangat strategis karena ini menyangkut kebersihan, kesehatan,” jelasnya.
Perbesar
Presiden Prabowo menyampaikan paparan saat sidang kabinet paripurna di Istana Negara, Jakarta, Rabu (20/10/2025). Foto: Zamachsyari/kumparan
Sebelumnya, Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Patria Sjahrir, mengungkap bahwa Danantara menargetkan proyek WtE di seluruh Indonesia, dengan 10 proyek pertama akan dimulai tahun ini di lima kota berbeda.
Proyek ini diperkirakan membutuhkan investasi besar sekitar USD 150 juta hingga USD 200 juta, atau sekitar Rp 2,4 triliun sampai Rp 3,3 triliun (kurs Rp 16.583 per dolar AS).
“Ini akan menjadi proyek waste to energy terbesar di dunia,” kata Pandu dalam acara Forbes Global CEO di Hotel St.Regis Jakarta, Rabu (15/10).
Pandu mengatakan bahwa Danantara telah menetapkan harga listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) di angka 20 sen per kilowatt hour (kWh).
Menurut dia, nilai tersebut bisa tercapai karena tipping fee atau biaya yang biasanya dibayarkan pemerintah daerah kepada pengelola sampah dihilangkan.
"Kami senang bisa menjadi mitra pembiayaan bagi para mitra teknis. Kami bisa menjadi pemegang saham minoritas maupun mayoritas. Ini sifatnya sangat terbuka," ujar Pandu.