Cargill Bangun Kilang Kelapa Sawit di Lampung, Kapasitas Capai 1 Juta Metrik Ton
kumparanBISNIS October 21, 2025 12:40 PM
Perusahaan asal AS, Cargill, melalui anak usahanya PT Pacrim Nusantara Lestari Food, membangun kilang minyak kelapa sawit di Bandar Lampung dengan kapasitas pemurnian 1 juta metrik ton per tahun.
Asia Pacific Group President of Cargill Agriculture and Trading, Penne Kehl, mengatakan kilang di Lampung ini dirancang untuk mengolah hingga 3.000 metrik ton minyak sawit per hari, dengan kapasitas pemurnian mencapai 1 juta metrik ton per tahun.
“Investasi kami di refinery ini menandai era baru kemitraan, seiring dengan upaya kami untuk meningkatkan produksi produk kelapa sawit yang aman dan berkelanjutan, serta membangun rantai pasok yang tangguh dan berkontribusi terhadap sistem pangan global yang aman, bertanggung jawab, dan berkelanjutan,” ujar Penne dalam gelaran Lampung Refinery Inauguration di Bandar Lampung, Senin (20/10).
Penne juga menyebut fasilitas pabrik dilengkapi dengan instalasi pengolahan air limbah dan peralatan berteknologi hemat energi. Selain itu, ada juga sistem pengelolaan air yang dirancang untuk meminimalkan dampak operasional terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar, sekaligus memastikan produk tetap memenuhi standar kualitas tertinggi.
Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Investasi Kementerian Perindustrian, Doddy Rahadi, mengatakan investasi tersebut mencapai USD 200 juta atau setara Rp 3,31 triliun (kurs Rp 16.573 per USD).
“Kami mendapat informasi nilai investasi yang ditanamkan mencapai USD 200 juta atau sekitar Rp 3,3 triliun. Kapasitas produksi terpasang juga sangat besar, yaitu 1 juta ton minyak kelapa sawit per tahun. Ini berarti sangat strategis untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan global,” kata Doddy dalam kesempatan yang sama.
Perbesar
Peresmian kilang minyak kelapa sawit Cargill di Bandar Lampung, Senin (20/10/2025). Foto: Widya Islamiati/kumparan
Doddy menjelaskan, saat ini hilirisasi industri kelapa sawit untuk produk pangan, nonpangan, pakan, hingga bahan bakar terbarukan (EBT) telah menyerap 4,1 juta tenaga kerja di Indonesia.
Managing Director Business Tropical Oil Cargill, Azlan Adnan, menambahkan bahwa proyek kilang di Lampung merupakan kilang pertama Cargill di Indonesia.
Kilang ini memproduksi berbagai produk intermediate seperti Crude Palm Oil (CPO), Bleached Palm Oil, Refined Palm Oil, Palm Fatty Acid Distillate, Refined Palm Olein, Refined Palm Stearin, Crude Palm Kernel Oil, Bleached Palm Kernel Oil, Refined Palm Kernel Oil, dan Palm Kernel Fatty Acid Distillate. Produksi didominasi oleh CPO.
Azlan menyebut proyek refinery ini akan mengintegrasikan rantai pasok global Cargill, dengan porsi pemasaran 30 persen untuk kebutuhan domestik dan 70 persen ekspor.
“Kami punya perkebunan sawit di Sumatera Selatan dan Kalimantan Barat. Dengan adanya refinery di Lampung ini, kami bisa menghubungkan pasokan ke pelanggan di seluruh dunia, terutama di Amerika Utara, Eropa, dan beberapa negara Asia seperti China, India, dan Pakistan. Sekitar 30 persen produksi untuk pasar domestik, sisanya ekspor,” jelas Azlan.
Dari sisi pasokan, kilang ini mendapatkan bahan baku dari perkebunan kelapa sawit di Lampung (20 persen), sementara sisanya berasal dari Bengkulu, Kalimantan Barat, dan Sumatera Selatan.
“Kadang bergantung pada ketersediaan dan harga pasar, tapi rata-rata 20 persen datang dari Lampung, sementara 30 persen lagi dari Kalimantan Barat dan Bengkulu. Lokasi ini kami pilih karena sangat strategis,” kata Azlan.