Museum Louvre Masih Tutup Usai Perhiasan Dicuri, Turis Kecewa
kumparanNEWS October 21, 2025 03:00 PM
Pasca pencurian perhiasan berharga, Museum Louvre hingga kini masih ditutup. Pejabat kepolisian mengatakan, tim yang terdiri dari 60 penyidik masih bekerja menyelidiki kemungkinan kelompok kejahatan terorganisir di balik pencurian yang terjadi pada Minggu (19/10) lalu.
Penutupan Museum Louvre membuat para turis kecewa. Mereka harus memesan ulang tiket kunjungan museum.
Sebelum diumumkan museum tutup pada Senin (20/10) waktu setempat, turis telah berdiri berbaris di sepanjang halaman piramida museum dan di bawah lengkungan tinggi galeri pintu utama, berharap bisa masuk. Namun, pihak museum akhirnya mengumumkan Museum Louvre ditutup kemungkinan hingga Rabu (22/10). Sementara hari ini, Selasa (21/10), memang jadwalnya Museum Louvre tutup.
"Kami sangat kecewa. Kami telah merencanakan kunjungan ini sejak lama," kata turis asal AS, Jesslyn Ehlers (38) dan suaminya, yang kini harus memesan ulang tiket masuk museum, dikutip dari AFP.
Turis lainnya dari AS, Carol Fuchs, mengatakan telah mengantre selama 45 menit. Dia mengaku ragu perhiasan yang dicuri itu akan kembali.
"Berani-beraninya masuk melalui jendela. Apakah perhiasan itu akan ditemukan lagi? Saya ragu. Saya rasa sudah hilang," katanya.
Perbesar
Perhiasan di Louvre museum. Foto: Francois Guillot/AFP
Pemerintah Prancis Akui Gagal Jaga Keamanan Museum
Berita pencurian di Museum Louvre mengejutkan semua orang. Apalagi, pencurian dilaporkan hanya berlangsung selama 7 menit dan bulan lalu ada dua museum yang koleksinya juga dicuri.
Kementerian Kehakiman Gerald Darmanin mengakui ada kelemahan dalam pengamanan Museum Louvre.
"Yang jelas adalah kami gagal, karena orang-orang dapat memarkir alat pengangkat furnitur di tengah kota Paris, membuat pencuri naik ke atas beberapa menit untuk mengambil perhiasan tak ternilai harganya, sehingga citra Prancis jadi buruk," katanya dalam wawancara dengan radio France Inter.
Menteri Dalam Negeri Laurent Nunez memerintahkan langkah-langkah perlindungan yang lebih baik di sekitar situs budaya.
Laporan dari Pengadilan Auditor Prancis untuk periode 2019-2024 menyoroti peningkatan keamanan museum mengalami penundaan terus menerus. Contohnya, hanya seperempat dari salah satu sayap museum yang tercakup dalam pengawasan video (CCTV).
Pencurian di Museum Louvre Terjadi Pagi Hari
Perbesar
Suasana diluar saat perampokan di Museum Louvre, Paris, Prancis, Minggu (19/10/2025). Foto: Dimitar Dilkoff/AFP
Para pencuri dilaporkan tiba di Museum Louvre sekitar pukul 09.30, tidak lama setelah museum buka pukul 09.00. Para pencuri memarkirkan truk dengan tangga yang dapat diperpanjang seperti yang biasa digunakan oleh para pekerja pindahan di dekat Apolo Gallery. Mereka manjat dan menggunakan alat pemotong untuk masuk lewat jendela dan membuka etalase.
Perhiasan berharga yang dicuri di antaranya kalung zamrud dan berlian yang diberikan Napoleon Bonaparte kepada istrinya, Permaisuri Marie-Louise.
Perhiasan lainnya yang dicuri adalah diadem atau hiasan kepala kerajaan yang dimiliki Permaisuri Eugenie yang berhiaskan hampir 2 ribu berlian. Perhiasan selanjutnya yang dicuri adalah kalung milik ratu terakhir Prancis, Marie-Amelie, yang dihiasi 8 safir dan 631 berlian.
Menurut Kementerian Kebudayaan, total ada 8 perhiasan yang dicuri. Ada satu perhiasan yang gagal dicuri oleh pencuri, yaitu mahkota milik Permaisuri Eugenie, yang mereka jatuhkan saat akan kabur dari museum.