Pemprov DKI Dalami Temuan BRIN soal Kandungan Mikroplastik di Air Hujan Jakarta
kumparanNEWS October 21, 2025 12:40 PM
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menanggapi temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang mengungkap kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta. Ia memastikan Pemprov DKI telah melakukan pendalaman terhadap temuan tersebut.
“Untuk hal yang berkaitan dengan hujan yang mengandung plastik yang ditemukan oleh BRIN, kami sudah melakukan pendalaman,” ujar Pramono di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Cakung, Jakarta, Selasa (21/10).
Pramono menambahkan, pihaknya akan meminta Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta untuk menyampaikan hasil kajiannya kepada publik dalam waktu dekat.
“Nanti secara khusus Kepala Dinas Lingkungan Hidup, saya akan minta untuk menyampaikan ke publik karena mereka juga melakukan penelitian. Dalam waktu dekat ini pasti akan saya minta untuk menyampaikan ke publik,” tuturnya.
Indonesia jadi negara paling parah terpapar mikroplastik.  Foto:  Environmental Science & Technology
zoom-in-whitePerbesar
Indonesia jadi negara paling parah terpapar mikroplastik. Foto: Environmental Science & Technology
Sebelumnya, hasil penelitian BRIN mengungkap air hujan di Jakarta mengandung partikel mikroplastik berbahaya yang berasal dari aktivitas manusia di perkotaan. Temuan ini menjadi peringatan bahwa polusi plastik kini tidak hanya mencemari tanah dan laut, tetapi juga atmosfer.
Peneliti BRIN, Muhammad Reza Cordova, menjelaskan penelitian yang dilakukan sejak 2022 menunjukkan adanya mikroplastik dalam setiap sampel air hujan di Ibu Kota. Partikel-partikel plastik mikroskopis tersebut terbentuk dari degradasi limbah plastik yang melayang di udara akibat aktivitas manusia.
“Mikroplastik ini berasal dari serat sintetis pakaian, debu kendaraan dan ban, sisa pembakaran sampah plastik, serta degradasi plastik di ruang terbuka,” jelas Reza dikutip dari situs BRIN, Jumat (17/10).
Ilustrasi mikroplastik di pantai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mikroplastik di pantai. Foto: Shutterstock
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta pun menindaklanjuti hasil penelitian Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yang menemukan kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta.
Kepala DLH DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengatakan pihaknya terus memperkuat pengendalian sampah plastik dari hulu hingga hilir, termasuk pemantauan kualitas udara dan air hujan secara berkelanjutan.
“Menjaga langit Jakarta bebas dari mikroplastik adalah tanggung jawab bersama, dan perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama untuk menanggulangi persoalan plastik ini,” ujar Asep dalam keterangannya, Sabtu (19/10).
Ilustrasi mikroplastik di pantai. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi mikroplastik di pantai. Foto: Shutterstock
Beberapa langkah yang telah diterapkan Pemprov DKI Jakarta antara lain penerbitan Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan, perluasan Jakstrada Persampahan yang menargetkan pengurangan sampah 30 persen dari sumbernya, serta pengembangan bank sampah, fasilitas TPS 3R, dan inisiatif daur ulang berbasis komunitas.
Saat ini, DLH DKI bersama BRIN tengah memperluas pemantauan mikroplastik di udara dan air hujan melalui sistem Jakarta Environmental Data Integration (JEDI), platform berbasis data untuk memantau kualitas lingkungan.
Data dari sistem ini akan digunakan sebagai dasar pengambilan kebijakan berbasis bukti (evidence-based policy).
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.