BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Kepolisian mengungkap penyebab peristiwa kebakaran yang menghanguskan sebuah ruangan dewan guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Kemuning, Banjarbaru.
Sebelumnya, Tim Inafis Polres Banjarbaru telah melakukan proses olah tempat kejadian perkara (Olah TKP) di ruang dewan guru dan sekitar lokasi kebakaran.
Kasi Humas Polres Banjarbaru, Ipda Kardi Gunadi mengatakan, api diduga berasal dari korsleting listrik yang menghasilkan percikan.
“Berdasarkan hasil analisa Olah TKP, keterangan saksi dan temuan barang bukti, disimpulkan kebakaran bangunan ruang guru SDN 2 Kemuning adalah diduga karena adanya arus pendek atau korsleting listrik,” katanya, Selasa (21/10/2025).
Kardi mengatakan bangunan yang terbakar adalah bangunan ruang guru berusia sekiyar 45 tahun berukuran 7x13 meter. Bangunannya bermaterial semen, rangka atap kayu dan plafon berbahan triplek.
“Kerugian material akiabat kebakaran diperkirakan mencapai Rp 500 juta,” ujarnya.
Lanjut Kardi, berdasarkan pemeriksaan petugas, pada bagian instalasi dalam ruangan ditemukan kabel instalasi listrik yang bercabang pada bagian atas plafon. Dan ditemukan banyak sekali cabangan stop kontak yang disambung dengan kabel serabut dari bagian dalam hingga ke bagian luar ruangan.
“Pada bagian atas tengah bangunan ditemukan titik point crush yang mana diduga merupakan awal mula titik munculnya api,” ujarnya.
Kepolisian membawa barang bukti berupa rangkaian instalasi kabel listrik pada bagian dalam bangunan serta sambungan kabel instalasi listrik yang mengarah ke bagian luar berjenis kabel serabut ukuran 1 mm.
Kasi Humas juga mengungkapkan peristiwa kebakaran ini adalah ke 2 terjadi di SDN 2 Kemuning, setelah pada tahun 2024 kebakaran gudang ruang penyimpanan alat olahraga dan beberapa buah rumah dinas guru, dan kejadian tersebut juga diduga disebabkan oleh adanya arus pendek.
Dalam waktu singkat, sebuah ruangan guru beserta isinya hangus terbakar. Akibat kebakaran itu, sejumlah berkas-berkas termasuk rapor siswa SDN 2 Kemuning ikut hangus. Dan siswa sementara belajar dari rumah.
(Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)
