BANJARMASINPOST.CO.ID- Di dalam kandang dengan puluhan sapi, Tono Wibowo terlihat sibuk, Rabu (22/10/2025) pagi.
Mengenakan kaus hitam dan celana pendek, ketua Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rezeki Desa Catur Karya Kecamatan Haruai Kabupaten Tabalong ini beberapa kali keluar kandang untuk mengambil tumpukan besar rumput dengan kedua tangannya.
Menyusuri lorong kandang yang terbagi rapi oleh sekat-sekat kayu, sesekali peternak berusia 45 tahun itu menyebar dan meratakan rumput di sepanjang palungan di hadapan sapi-sapi berwarna cokelat muda.
Gerakannya cepat dan terarah, menunjukkan keahlian peternak yang telaten. Sapi-sapi yang ada di kandang pun seakan sudah menunggu kedatangan Tono untuk menikmati rerumputan.
Begitu rumput ditaruh, sapi-sapi yang di antaranya sudah memiliki anak tanpa dikomando langsung menundukkan kepala, menyambut pakan yang baru disajikan dalam palungan.
Aktivitas pemberian pakan terhadap sapi yang mayoritas jenis Bali ini menjadi salah satu rutinitas Tono di kandang komunal Poktan Sumber Rezeki.
Dengan mengelola ternak secara bersama, Poktan Sumber Rezeki telah berhasil melipatgandakan populasi sapi sekaligus memastikan sanitasi kandang terjaga. Bahkan mereka telah berhasil memproduksi pupuk organik bernilai tinggi dari kotoran dan urine sapi.
Tak heran, pada 2025, Poktan Sumber Rezeki dinobatkan menjadi salah satu yang terbaik dan mendapatkan penghargaan dari Gubernur Kalimantan Selatan H Muhidin.
Poktan Sumber Rezeki dinobatkan sebagai Juara 1 Lomba Gapoktan/Poktan Peternakan Berprestasi Komoditi Sapi Tingkat Provinsi.
"Alhamdulillah saat ini jumlah sapinya terus bertambah, sekarang sudah ada 48 ekor," kata Tono
Diceritakannya, Poktan Sumber Rezeki terbentuk pada 10 Januari 1990 dan menjalankan usaha pokok berupa pembibitan dan penggemukan sapi. Sedangkan usaha lainnya yang mulai diseriusi dalam beberapa tahun terakhir berupa pengolahan pupuk kandang.
Kelompok beranggotakan 17 orang ini mengawali peternakan dari lima sapi. "Pada 2023 kami mencoba membuat kandang komunal sehingga bisa memanfaatkan kotorannya," kata Tono.
Gayung bersambut, pada 2024 Poktan Sumber Rezeki mendapatkan bantuan Pemkab Tabalong 17 sapi betina, satu kendaraan roda tiga dan satu cultivator.
Pada 2025, mereka kembali mendapatkan bantuan Pemkab Tabalong berupa satu kandang bersama.
"Akhirnya dari lima sapi, ditambah bantuan 17 ekor dari Pemkab, kini kami memiliki 48 ekor termasuk anakan, setelah beberapa ekor terjual dari hasil penggemukan," tambahnya.
Dengan adanya bantuan kandang komunal, usaha Poktan Sumber Rezeki semakin berkembang. Kotoran ternak diolah menjadi pupuk dan produksinya semakin meningkat.
Usaha penggemukan juga berjalan baik. Tono dan rekan-rekan berencana mengembangkan usaha breeding atau pengembangbiakan.
“Saat ini di Tabalong belum ada peternakan breeding,. Jadi nanti penggemukan jadi sampingan. Utamanya untuk breeding," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/dony usman)