Kia berhasil menarik perhatian lewat promosi unik mobil listrik (EV) di Finlandia. Produsen mobil asal Korea Selatan itu memperkenalkan pengharum interior beraroma bensin sebagai obat kangen terhadap mobil konvensional
Pengharum interior mobil itu dikembangkan oleh Astara Auto Finland sebagai importir Kia bersama ahli parfum setempat, Max Perttula. Aroma bensin dibuat menggunakan basis oli mesin, tambahan nuansa logam, serta sentuhan melati, dan tar birch.
"Melepaskan mobil bermesin pembakaran bisa terasa seperti langkah besar, sama seperti melepaskan banyak hal yang sudah dikenal," kata Klaus Pohjala, Direktur Komersial Astara Auto Finland, sebagaimana dilaporkan Tyyliniekka.
Perbesar
Kia EV4 GT-Line hatchback. Foto: dok. KIA
Sebagai informasi, pengharum itu berbentuk kaleng gas yang dapat digantung pada kaca spion. Aroma pewangi interior ini seolah mengingatkan pengemudi EV pada suasana bengkel mobil.
"Berbahan oli motor, aroma metalik, senyawa volatil melati, dan terakhir sentuhan tar birch dan galbanum. Saya menciptakan suasana yang mengingatkan pada bengkel mobil," timpal Pertulla.
Menariknya, pengharum ini bukan sekadar strategi pemasaran belaka, tapi produk asli yang diproduksi dalam jumlah terbatas. Pengemudi yang membeli mobil setrum Kia EV4 akan otomatis mendapatkan produknya.
Adapun, EV4 hadir sebagai bagian dari jajaran mobil listrik modern yang menegaskan komitmen Kia terhadap masa depan mobilitas berkelanjutan. Di Finlandia sendiri, mobil setrum sudah menyumbang lebih dari 30 persen dari total pesanan Kia.
Perbesar
Mobil baru Kia di GIIAS 2025. Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Sedikit menyoal spesifikasi, EV4 mengandalkan motor listrik bertenaga 201 dk dengan kecepatan maksimum sampai 170 km/jam. Pada varian tertinggi, baterai berkapasitas 81,4 kWh dapat melaju maksimal hingga 630 kilometer dalam uji WLTP.
Lebih lanjut, penggunaan mobil di Finlandia terus meningkat, tapi sebagian besar kendaraan di sana masih bergantung pada bahan bakar fosil. Hingga akhir Juni 2025, mobil penumpang dengan teknologi plug-in baru mencapai 11,5 persen.
Kurang dari lima persen di antaranya adalah mobil listrik murni alias BEV. Sementara sisanya merupakan kendaraan hibrida plug-in atau PHEV.
Laporan terbaru menunjukkan perubahan yang signifikan. Pada paruh pertama tahun 2025, kendaraan BEV sudah menyumbang 34 persen dari pendaftaran kendaraan baru di negara tersebut.