Lewat Lukisan, Bupati Sadewo Ajak Warga "Membaca Ulang" Babad Banyumas
muh radlis October 23, 2025 02:32 PM

TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO - Di tengah menurunnya minat baca terhadap karya sastra klasik, terutama di kalangan generasi muda, Pemerintah Kabupaten Banyumas mengajak masyarakat mengenal sejarah daerah lewat cara yang berbeda melalui lukisan.

Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, melihat secara langsung pameran lukisan bertema Babad Banyumas dalam tajuk acara "Sastra Rupa" di Aula Hetero Space, Purwokerto. 

Masyarakat dapat menikmati pameran lukisan Sastra Rupa di Aula Hetero Space Purwokerto, mulai Rabu - Minggu (22-26/10/2025) tanpa tiket masuk alias gratis.

Pameran ini menampilkan karya 30 perupa lokal Banyumas yang menginterpretasikan kisah Babad Banyumas dalam bentuk visual. 

Setiap lukisan menggambarkan berbagai episode penting dari sejarah lahirnya Kabupaten Banyumas, mulai dari legenda pendirinya hingga dinamika sosial masyarakat masa lampau.

Sadewo mengapresiasi tinggi inisiatif seniman yang menghidupkan kembali kisah sejarah daerah melalui seni rupa.

"Seni rupa punya kekuatan tersendiri menyampaikan pesan sejarah secara visual, menyentuh emosi, dan menginspirasi siapa pun yang melihatnya. 

Dengan cara ini, sejarah tidak hanya dibaca, tetapi juga dirasakan," ungkap Sadewo kepada Tribunbanyumas.com. 

Menurutnya, menerjemahkan teks sejarah ke dalam bentuk lukisan adalah langkah kreatif yang relevan dengan zaman. 

Ia pun mengajak masyarakat, terutama generasi muda, untuk datang menikmati pameran ini sebagai bagian dari upaya mengenal jati diri dan mencintai tanah kelahiran.

"Banyumas punya banyak budaya yang indah. 

Namun semua itu akan hilang bila tidak kita rawat bersama. 

Pameran ini menjadi momentum penting untuk menjaga dan menghidupkan kembali warisan budaya lokal," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Banyumas, Dodit Bambang Widodo, menegaskan Sastra Rupa bukan sekadar pameran seni, melainkan juga sarana edukasi sejarah.

"Acara ini tidak hanya menampilkan karya seni, tapi juga menjadi media pembelajaran tentang Babad Banyumas, yaitu kisah lahirnya Kabupaten Banyumas," jelasnya.

Dodit menambahkan, pihaknya telah mengusulkan agar karya-karya tersebut dipajang di area Kecamatan Banyumas, terutama kawasan Kota Lama, agar wisatawan bisa menelusuri jejak sejarah Banyumas lewat visualisasi lukisan.


"Semoga bisa terealisasi. 

Ini akan menjadi daya tarik wisata sejarah yang edukatif," harapnya. (jti) 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.