Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta berkomitmen untuk terus menggencarkan sosialisasi pencegahan hingga pengobatan tuberkulosis (TB) kepada masyarakat sebagai salah satu upaya eliminasi penyakit menular tersebut pada 2030.

"DKI Jakarta mengambil prioritas untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat Jakarta, khususnya dan juga masyarakat Pulau Jawa," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Rano Karno saat mengunjungi Kampung Siaga TB RW 05 di Balekambang, Kramat Jati, Jakarta Timur, Kamis.

Seperti diketahui, hingga 22 Oktober 2025, tercatat 46.308 kasus TB baru dari sekitar 68.000 orang yang menjalani skrining. Sebagian besar kasus TB itu ditemukan melalui rumah sakit.

Dari jumlah pasien TB baru yang ditemukan tersebut, sebanyak 90 persen atau 41.628 orang sudah memulai pengobatan, sementara sisanya masih terus diupayakan agar mau berobat sampai sembuh.

Pemprov DKI dibantu oleh para kader TB di wilayah, termasuk di Kampung Siaga TB, untuk menemukan kasus, melakukan investigasi kontak, melakukan skrining TB, melakukan edukasi rumah tangga sehat, dan memberikan pendampingan pengobatan pasien TB.

"Terima kasih (kepada kader) karena membantu pemerintah daerah. Minimal kita sampaikan sama tetangga kalau ada tetangga yang kena TB, berobat. Obatnya ada di puskesmas. Gratis. Apa lagi yang susah? Mudah-mudahan gerakan kita bermanfaat," ujar Rano.

Kampung Siaga TB merupakan salah satu wilayah percontohan untuk pencegahan, penemuan kasus, pendampingan pengobatan, dan edukasi publik terkait TB.

Rano menegaskan Pemprov DKI terus memperkuat gerakan Kampung Siaga TB sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam menemukan dan mendampingi pasien TB hingga sembuh.

"Jadi, mari kita wujudkan Jakarta Bebas TB, dimulai dari kampung untuk seluruh warga Jakarta," imbau Rano.

Pada 2024, Pemprov DKI Jakarta telah membentuk 274 Kampung Siaga TBC di 267 kelurahan. Kemudian pada 2025, jumlahnya meningkat menjadi 563 kampung dengan tambahan 289 Kampung Siaga TB.

Pemprov DKI menargetkan sebanyak 1.060 Kampung Siaga TB dibentuk pada 2026 dan 2.741 Kampung Siaga TB pada 2029 sebagai upaya eliminasi TB pada 2030.