Stunting dan AKI/AKB Jateng Menurun, Mohammad Saleh Dorong Penguatan Layanan Kesehatan
M Zainal Arifin October 23, 2025 09:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, memberikan apresiasi terhadap capaian positif Pemprov Jawa Tengah dalam menurunkan angka stunting serta angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB). 

Data dari Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) mencatat, prevalensi stunting di Jawa Tengah pada tahun 2024 berada di angka 17,1 persen, turun signifikan dari tahun 2023 yang berada di angka 20,7 persen.

Sementara itu, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, hingga Agustus 2025 jumlah kematian ibu dan bayi tercatat sebanyak 270 jiwa, menurun dibanding tahun 2024 yang mencapai 427 jiwa.

"Kami menyambut baik penurunan angka stunting dan kematian ibu-bayi ini. Ini menunjukkan, program-program intervensi kesehatan dan gizi yang dilakukan oleh Pemprov Jateng berjalan dengan efektif dan menyentuh akar permasalahan," ujar dia.

BANTUAN PANGAN - Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyalurkan bantuan untuk anak berpotensi stunting di Kecamatan Patebon, Selasa (20/5/2025). Penyaluran dilakukan selama 8 bulan dan dievaluasi sebulan sekali.
BANTUAN PANGAN - Bupati Kendal Dyah Kartika Permanasari menyalurkan bantuan untuk anak berpotensi stunting di Kecamatan Patebon, Selasa (20/5/2025). Penyaluran dilakukan selama 8 bulan dan dievaluasi sebulan sekali. (PEMKAB KENDAL)

Menurut Saleh, capaian ini merupakan hasil kerja kolaboratif antara pemerintah daerah, tenaga kesehatan, kader posyandu, serta masyarakat yang semakin sadar akan pentingnya gizi, sanitasi, dan layanan kesehatan ibu dan anak.

"Penurunan ini tentu harus terus dipertahankan dan ditingkatkan. Kami dari DPRD siap mendukung penguatan anggaran dan kebijakan untuk memastikan akses layanan kesehatan semakin merata, terutama di daerah pelosok," bebernya. 

Menurutnya, penurunan angka stunting dan kematian ibu-bayi ini menjadi indikator penting dalam penguatan kualitas sumber daya manusia di Jawa Tengah, sekaligus mencerminkan keberhasilan program kesehatan berbasis masyarakat yang berkelanjutan.

Ia juga menekankan pentingnya peran edukasi dalam menekan stunting dan AKI/AKB, terutama kepada keluarga muda dan calon ibu agar mereka memiliki pengetahuan memadai tentang kesehatan reproduksi dan pola asuh anak.

"Upaya preventif harus terus ditingkatkan. Kami percaya bahwa dengan komitmen bersama, Jawa Tengah bisa mencapai target nasional dalam menurunkan stunting hingga di bawah 14 persen pada 2026," ungkap Ketua DPD Golkar Jateng tersebut. (Laili S/***)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.