Gaung Mobil Nasional Kembali Menggema, Intip Memori Timor hingga Esemka
kumparanOTO October 25, 2025 08:40 AM
Presiden Prabowo Subianto kembali menggaungkan rencana menciptakan mobil nasional. Ia menyebut bahwa Indonesia akan memiliki mobil ciptaan dalam negeri pada 3 tahun mendatang.
”Belum merupakan prestasi, tapi kita sudah mulai rintis. Kita akan punya mobil buatan Indonesia dalam 3 tahun yang akan datang,” buka Prabowo di Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).
Ambisi Prabowo itu membangkitkan memori perjalanan pengembangan mobil nasional sebelumnya. Berikut ini deretan mobil nasional yang sempat eksis di industri otomotif Tanah Air berdasarkan catatan kumparan.
Timor
Perbesar
Para wartawan melihat sedan Timor S-515i saat presentasi versi baru Sedan Timor 11 April. Foto: JOHN MACDOUGALL / AFP
Mobil sedan Timor menjadi salah satu program mobil nasional yang bisa dibilang paling terkenal. PT Timor Putra Nasional (PTN) dimiliki oleh Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) dan meluncurkan mobil perdananya Timor S515i.
Mobil yang diketahui hasil rebadge dari Kia Sephia ini dipasarkan dengan harga yang cukup terjangkau dibanding mobil pada masanya, yaitu sekitar Rp 35,7 juta saat meluncur perdana. Saat itu, timbul guyonan di masyarakat, Timor sebagai akronim dari ’Titisan Mobil Rakyat’.
Bimantara
Perbesar
Bimantara Cakra. Foto: Dok. All Car Index
Mengikuti jejak Tommy, Bambang Trihatmodjo turut menggarap bisnis mobil nasional. Ia melancarkan merek Bimantara yang berada di bawah PT Bimantara Cakra Nusantara.
Produk yang dijual merupakan sedan Hyundai Elantra dan Hyundai Accent. Produksi awal dilakukan mulai tahun 1995 dengan target jumlah produksi 10 ribu unit per tahun.
Maleo
Perbesar
Rancangan mobil Maleo. Foto: Dok. Istimewa
B.J. Habibie tak ketinggalan melakukan pengembangan mobil nasional. Habibie bersama Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS) mengusulkan proyek mobil nasional bernama Maleo, merujuk pada satwa endemik Sulawesi.
Maleo diproyeksikan akan mengusung mesin 2-tak 1.200 cc besutan Orbital Engine Company asal Australia. Kemudian, mobil ini direncanakan punya banderol terjangkau, yakni di angka Rp 25 juta. Namun, hingga terpaksa dihentikan pada 1998, mobil tersebut tak kunjung terealisasi.
Tucuxi
Perbesar
Mobil listrik Tucuxi yang digagas Dahlan Iskan kini dipajang di Museum Angkot, Malang, Jawa Timur. Foto: Ibenk_88/Shutterstock
Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan sempat mencanangkan mobil listrik purwarupa bernama Tucuxi pada 2004 lalu. Bodi battery electric vehicle tersebut dirancang oleh rumah modifikasi Kupu-kupu Malam Auto Fashion di Sleman, Yogyakarta.
Adapun sektor mesin mengandalkan motor listrik berkekuatan 268 dk dengan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP). Dalam kondisi penuh, baterai tersebut mampu melajukan mobil ini sejauh 321 kilometer.
Sayangnya, mobil ini rusah parah akibat kecelakaan saat dikendarai Dahlan Iskan di Magetan, Jawa Tengah.
Esemka
Perbesar
Esemka di Indonesia International Motor Show 2023 di JiExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (16/2/2023).
Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Esemka menjadi salah satu simbol mobil nasional yang memiliki hubungan sangat dekat dengan ranah politik. Mobil ini diperkenalkan pertama kali pada 2012 oleh Walikota Surakarta masa itu, Joko Widodo.
Setelahnya, Esemka timbul tenggelam seiring perjalanan Jokowi menjadi Gubernur Jakarta, hingga Presiden Republik Indonesia. Terakhir, Esemka Bima muncul di pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2023 silam.
Respons Pengamat
Pengamat otomotif sekaligus akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu mengatakan, keinginan Presiden Prabowo dalam menciptakan mobil nasional perlu dibersamai dengan komitmen eksekusi menyeluruh.
”Keberhasilan ini (mobil nasional) akan ditentukan oleh eksekusi bertahap mulai dari mengokohkan sasis, bodi, elektronik, dan menyiapkan jejaring supply chain (komponen) yang handal untuk semua parts dan mempersiapkan inustrinya di dalam negeri,” ucap Yannes kepada kumparan, Rabu (22/10/2025).
Perbesar
Penampakan mobil Maung Pindad Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto: Abid Raihan/kumparan
Adapun sejumlah hal yang harus diperhatikan guna menjaga kelancaran realisasi proyek mobil nasional. Mulai dari pembentukan institusi khusus, hingga menyiapkan industri pendukung.
”Demi sustainability-nya, pemerintah harus memperhatikan beberapa aspek spesifik terintegrasi, mulai dari adanya satu institusi yang profesional untuk mengkoordinasikan seluruh pembangunan ekosistem industri hijau,” sambungnya.
”Penguatan rantai pasok komponen inti dari industri parts domestik, agar mengurangi ketergantungan impor dan mendukung pertumbuhan ekonomi dalam negeri,” jelas Yannes.