Jadi jangan sampai dividen terlalu besar, tapi akhirnya kekurangan juga dana untuk ekspansi.
Jakarta (ANTARA) - Perusahaan sektor energi milik Happy Hapsoro yaitu PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) mengungkapkan kisi-kisi terkait dengan pembagian dividen untuk tahun buku 2025.
Direktur Utama RAJA Djauhar Maulidi mengatakan perseroan akan berusaha mempertahankan rasio pembagian dividen kepada para pemegang saham, seperti tahun-tahun sebelumnya.
Perseroan akan mencermati secara keseluruhan, bahwa pembagian dividen kepada para pemegang saham dan pertumbuhan perusahaan harus berjalan beriringan, katanya dalam Paparan Publik Insidentil, di Jakarta, Senin.
“Jadi jangan sampai dividen terlalu besar, tapi akhirnya kekurangan juga dana untuk ekspansi. Juga sebaliknya, terlalu banyak dana ekspansi, dividen juga tidak diberikan secara optimum kepada para pemegang saham,” ujar Djauhar.
Namun demikian, ia memastikan perseroan akan sangat memperhatikan pembagian dividen kepada para pemegang saham.
“Seperti yang tadi kami sampaikan, ada tiga hal, yaitu stable value, liquidity, dan market equilibrium melalui regular dividend payment,” ujar Djauhar.
Pada tahun buku 2024, perseroan memutuskan pembagian dividen tunai sebesar Rp253,62 miliar atau setara Rp60 per saham kepada para pemegang saham.
Dalam kesempatan sama, VP Finance and Investor Relation RAJA Aldila mengungkapkan berbagai penyebab melonjaknya harga saham perseroan sepanjang tahun 2025.
“Pergerakan harga saham RAJA menunjukkan fluktuasi, yang dipengaruhi oleh sentimen investor, dinamika sektor energi, serta persepsi pasar terhadap perkembangan bisnis perseroan,” ujar Aldila.
Sebagai informasi, harga saham RAJA sempat mengalami lonjakan pada 21 dan 22 Januari 2025 dan bergerak ke level tertinggi 4.230, kemudian mengalami koreksi bertahap mengikuti mekanisme pasar.
Pada awal Oktober 2025, harga saham RAJA kembali mengalami lonjakan hingga ke level tertingginya 5,675, dan kemudian mengalami koreksi kembali dan berada di level 3.860 pada perdagangan Senin (27/10).







