Rahasia Zakky Lulus dari Fakultas Kedokteran dengan IPK 3,99
GH News October 28, 2025 09:08 AM
Jakarta -

Zakky Al Abror berhasil lulus dari Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Surabaya (FK UM Surabaya) dengan IPK 3,99. Apa tips belajar Zakky?

Bungsu dari dua bersaudara ini lahir dari pasanganSuhaji, seorang perawat diRSUD dr.SoegiriLamongan, danRusmiati, seorang ibu rumah tangga. Sejak kecil,Zakky tumbuh dalam lingkungan yang sangat menjunjung pendidikan.

"Sejak saya kecil, orang tua selalu membimbing saya belajar bahkan sebelum masuk SD. Ayah dan ibu menanamkan bahwa belajar adalah investasi terbaik. Mereka sering berkata, 'Belajarlah setinggi-tingginya tanpa memikirkan biaya, karena uang bisa dicari, tapi pendidikan tak bisa diulang,'" kenang Zakky dalam laman UM Surabaya dikutip Senin (27/10/2025).

Sejak kecil, Zaddy sudah terbiasa melihat ayahnya praktik sebagai perawat di rumah dan membantu warga sekitar. Dari situ, keinginannya tumbuh untuk memiliki profesi yang bermanfaat bagi orang banyak.

"Saya sering melihat ayah menolong tetangga yang sakit, dan dari situ saya berpikir, saya juga ingin bisa membantu orang lain seperti beliau," ujarnya.

Ketika kakaknya lebih dulu menempuh pendidikan kedokteran dan menjadi dokter, semangatZakky semakin menyala.

"Kami memang keluarga yang dekat dengan dunia kesehatan. Tapi lebih dari itu, kami diajarkan untuk menolong," katanya.

Sempat Gagal Masuk Fakultas Kedokteran

Capaian IPK 3,99 bukanlah jalan yang mulus. Zakky pernah mengalami kegagalan ketika tidak lolos masuk FK di perguruan tinggi negeri.

"Saya gagal di semua jalur FK PTN. Tapi saya tidak mau berhenti di situ. Saya melihat FK UM Surabaya punya prospek bagus dan berkembang cepat, dan ternyata keputusan itu tidak salah," ujarnya.

Saat mulai berkuliah di FK UM Surabaya, Zakky mengaku mengalami culture shock karena beratnya beban tugas dan sistem blok yang ketat. Namun, berkat manajemen waktu yang disiplin dan motivasi yang kuat, ia mampu beradaptasi.

"Saya sempat kewalahan, tapi kemudian saya buat sistem belajar yang konsisten. Kuncinya bukan metode, tapi komitmen. Sekecil apapun, kalau dilakukan terus-menerus, hasilnya besar," jelasnya.

Rahasia IPK 3,99 Zakky

Bagi Zakky, tak ada metode belajar yang ajaib. Semua bergantung pada konsistensi dan disiplin diri.

"Saya selalu menargetkan nilai A di setiap blok. Kalau suatu waktu saya malas, saya harus siap dengankonsekuensinya. Jadi saya biasakan belajar setiap hari,menyicil materi sedikit demi sedikit,"ungkapnya.

Ia memanfaatkan hari-hari efektif untuk belajar dan mengerjakan tugas, agar akhir pekan bisa ia gunakan untuk istirahat."Belajar kedokteran itu maraton, bukan sprint. Kalau tidak menjaga keseimbangan, bisa burnout," tambah

Bagi Zakky, kesuksesan akademik tidak cukup tanpa sopan santun dan empati. Ia masih mengingat pesan dari dosen pembimbingnya, dr. Gina Noor Djalilah, Sp.A.

"Setinggi apapun ilmu seorang dokter, tidak ada artinya jika memiliki sikap yang buruk. Perlakukan pasien sebagaimana kamu ingin diperlakukan."

Kalimat itu menjadi pedoman bagi Zakky dalam menjalani profesinya kelak.

"Saya sadar, IPK 3,99 ini bukan hasil saya sendiri, tapi doa dan kerja keras ayah dan ibu. Saya hanya perpanjangan dari usaha mereka," tuturnya haru.

Ke depan, Zakky berencana melanjutkan ke program profesi dokter dan mengabdikan diri di masyarakat. Ia bercita-cita menjadi spesialis bedah toraks, kardiak, dan vaskuler (Sp.BTKV) atau spesialis jantung dan pembuluh darah (Sp.JP).

"Saya ingin membuka klinik di desa yang tidak memberatkan pasien. Saya ingat pesan ayah, 'pasien bisa membayar berapa pun jasa kita, tapi kita tidak tahu apakah di rumah mereka masih bisa makan atau tidak.' Itu yang ingin saya pegang," pungkasnya.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.