Ciri-Ciri Baju Bodo dari Sulawesi Selatan yang Dikenakan Perempuan
Hendro Ari Gunawan October 28, 2025 03:40 PM
Baju bodo merupakan pakaian adat khas suku Bugis-Makassar yang berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan. Dalam sejarahnya, baju bodo dikenakan oleh perempuan pada berbagai upacara adat seperti pernikahan. Seiring waktu, penggunaannya kini lebih sering dijumpai pada acara resmi dan pertunjukan tari tradisional. Untuk mengenalnya lebih dalam, berikut penjelasan mengenai ciri-ciri baju bodo dari Sulawesi Selatan yang sarat makna dan nilai budaya.

1. Berlengan Pendek

Kata bodo dalam bahasa Makassar berarti pendek. Sesuai dengan namanya, baju bodo memiliki lengan pendek dan berbentuk segi empat dengan model yang sedikit menggelembung di bagian punggung. Pakaian ini juga dikenal dengan sebutan waju tokko.

2. Baju Adat Paling Tua

Baju bodo dianggap sebagai salah satu pakaian adat tertua di Indonesia karena sudah ada sejak pertengahan abad IX. Dalam buku Mengenela Aneka Ragam Rumah & Pakaian Adat Nusantara karya S. Halimah, disebutkan bahwa baju tradisional ini tercantum dalam Kitab Patuntung, peninggalan neneng moyang masyarakat Makassar. Kitab tersebut bahkan menjelaskan bentuk, jenis kain, serta waktu pemakaiannya. Seiring masuknya bangsa asing ke wilayah Sulawesi Selatan, bentuk baju bodo mengalami penyesuaian hingga menjadi seperti yang dikenal sekarang.

3. Memiliki Warna Cerah

Baju bodo dikenal dengan warna-warna cerah yangmemiliki makna simbolik. Dalam buku Kearifan Lokal Bugis Barru karya Rukaya dkk, dijelaskan bahwa setiap warna baju bodo mencerminkan usia dan status sosial pemakainya, antara lain:
  • Warna hijau untuk putri bangsawan.
  • Warna jingga untuk anak-anak perempuan.
  • Warna merah darah untuk gadis remaja.
  • Warna ungu untuk janda.
  • Warna hitam untuk wanita yang sudah tua.
  • Warna putih untuk inang pengasuh dan dukun.
Namun, seiring berkembangnya zaman, penggunaan baju bodo tidak lagi didasarkan status sosial seseorang. Semua orang bisa mengenakan baju bodo dengan warna yang sesuai keinginannya.

4. Berpotongan Longgar

Menurut buku Ensiklopedi Seni dan Budaya 3: Pakaian Nusantara karya R. Toto Sugiarto, baju bodo berpotongan longgar tanpa kerah dan tanpa banyak jahitan. Sisi kanan dan kiri kain dijahit untuk menyatukannya, sementara bagian bahu dibiarkan polos tanpa jahitan. Bagian atas baju bodo digunting atau dilubangi sebagai tempat masuknya kepala.
Adapun untuk bawahannya, biasanya dikenakan sarung bermotif kotak-kotak, yang digulung atau dipegang menggunakan tangan kiri. Potongan longgar ini membuat baju bodo nyaman dikenakan di iklim tropis Sulawesi Selatan.

5. Terbuat dari Kain Tenun

Bahan dasar baju bodo adalah kain muslin, yaitu kain hasil tenunan benang katun. Kain ini memiliki pori-pori renggang, sehingga cocok digunakan di daerah beriklim panas dan lembap.

6. Dihiasi dengan Aksesori

Baju bodo biasanya dipadukan dengan beragam aksesori tradisional yang mempercantik penampilan. Aksesori tersebut dapat berupa kepingan logam, gelang besar, kalung panjang, bando emas, hingga cincin.
Baca Juga: Sejarah Pakaian Adat Ulos dari Sumatera Utara: Kain Tenun Khas Masyarakat Batak
(SA)
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.