Sejarah Papua dari Fase Kolonialisme hingga Integrasi dengan Indonesia
Hendro Ari Gunawan October 28, 2025 03:40 PM
Sejarah Papua merupakan kisah panjang yang merekam perjalanan budaya, politik, dan perjuangan masyarakat di tanah paling timur Indonesia. Pulau yang kaya akan sumber daya alam ini telah mengalami berbagai fase kolonialisme, misi penyebaran agama, hingga perjuangan integrasi dengan Republik Indonesia. Dari masa prasejarah hingga masa modern, Papua telah menjadi ruang pertemuan antara tradisi lokal dan pengaruh luar yang memengaruhi identitasnya sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Artikel ini akan mengulas secara lengkap mengenai sejarah dari provinsi Papua.
Asal Usul dan Peradaban Awal Papua
Menurut e-jurnal Papua dari Masa ke Masa: Zaman Batu hingga Masa Kini oleh A.D. Sukmawati, sejarah Papua diawali sejak zaman batu, di mana masyarakatnya hidup secara nomaden, berburu, dan mengumpulkan hasil alam. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa manusia Papua sudah mendiami wilayah tersebut lebih dari 40.000 tahun lalu, menjadikannya salah satu kawasan dengan jejak peradaban tertua di Indonesia.
Kolonialisme dan Pengaruh VOC
Dalam jurnal Eksploitasi Sumber Daya Alam di Nimboran pada Masa Kolonial Belanda oleh Insoraki B.P. Mambrasar dkk. (2025), dijelaskan bahwa sejak abad ke-17, kawasan Papua sudah menjadi pusat ekonomi kolonial Belanda.
Kolonialisme membawa sistem ekonomi baru yang mendorong eksploitasi hasil bumi seperti kayu massoia dan sagu. Namun, hal itu juga melahirkan ketimpangan sosial yang berkepanjangan antara pendatang dan masyarakat lokal.
Perjalanan Papua dalam Sejarah Nusantara
Abdul Haris Nasution dalam e-jurnal Papua dalam Perjalanan Sejarah Nusantara memaparkan bahwa Papua telah memiliki keterkaitan erat dengan wilayah lain di Indonesia sejak masa kerajaan-kerajaan besar seperti Majapahit dan Tidore. Hubungan dagang dan politik tersebut menjadi fondasi awal mengapa Papua kemudian dianggap bagian dari wilayah kesatuan Indonesia.
Sejarah Integrasi Papua ke Indonesia
E. Yambeyapdi dalam Papua: Sejarah Integrasi yang Diingat dan Ingatan Kolektif menyoroti proses integrasi Papua sebagai salah satu fase paling menentukan. Melalui Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera) tahun 1969 yang diawasi oleh PBB, Papua resmi menjadi bagian dari Republik Indonesia. Namun, seiring berjalannya waktu, muncul tantangan dalam mewujudkan rasa keadilan dan pemerataan kesejahteraan bagi rakyat Papua.
Transformasi Sosial Budaya Masyarakat Papua
Dalam studi antropologis Ruang Berubah Bersama-Sama: Antropologi dalam Transformasi Sosial Budaya Papua oleh I. Ngurah Suryawan, disebutkan bahwa globalisasi dan investasi besar-besaran membawa perubahan signifikan terhadap identitas budaya masyarakat Papua. Mobilitas sosial dan pertemuan antar etnik menjadi faktor penting yang membentuk cara masyarakat Papua beradaptasi di tengah modernisasi.
Perspektif Pembangunan dan Keadilan Sosial
E-book Pembangunan Papua dalam Konteks Budaya dan Antropologi karya Rudy C. Tarumingkeng menegaskan bahwa pembangunan di Papua harus didasarkan pada pemahaman terhadap nilai-nilai budaya lokal. Tanah bagi masyarakat Papua, seperti suku Amungme, memiliki makna spiritual, bukan sekadar aset ekonomi. Tanpa pendekatan budaya, program pembangunan berisiko menimbulkan konflik sosial.
Baca juga: Asal Usul Alat Transportasi Tradisional Perahu Lesung dari Suku Asmat di Papua