Melihat Muasal Nama-nama Badai Tropis di Dunia: Melissa hingga Katrina
kumparanNEWS October 28, 2025 05:40 PM
Jamaika saat ini tengah bersiap menghadapi badai ancaman badai Melissa. Badai Melissa masuk dalam kategori monster, yaitu level lima.
Jika diperhatikan, sejumlah nama badai atau topan sering memakai nama perempuan seperti badai Katrina, badai Irma, atau badai Sandy. Dosen Meteorologi STMKG, Deni Septiadi, menjelaskan bahwa nama badai atau topan didominasi nama perempuan, khususnya untuk badai atau topan di wilayah Atlantik.
"Filosofis yang mengemuka diawali dengan tradisi militer dan pelaut terutama Amerika dan Australia. Alasan utamanya badai itu tidak terduga, kuat dan berbahaya, tetapi juga mencerminkan keindahan, mirip dengan cara mereka menggambarkan perempuan," kata Deni saat dihubungi kumparan, Selasa (28/10).
Deni mengatakan sejak 1953, National Weather Services AS meresmikan penamaan badai tropis dengan nama perempuan dengan alasan memudahkan komunikasi untuk memberi peringatan cuaca.
"Tapi karena banyak kritik, sejak 1979 oleh World Meteorological Organization (WMO) penamaan sangat bias gender sehingga direvisi bergantian menjadi nama laki-laki dan perempuan seperti hurricane Andrew (1992), typhoon Haiyan (2003), dan typhoon Hagibis (2019)," jelasnya.
Sementara di Asia, lanjut Deni, penamaan badai atau topan tidak lagi menggunakan nama orang. Di Asia, penamaan badai atau topan berdasarkan dari penamaan negara anggotanya.
"Indonesia menggunakan (nama) Anggrek, Cempaka, Kenanga dan lain-lain," ungkapnya.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.