10 Fakta di Balik Heboh Temuan Armuji Soal Pertalite Diduga Tercampur Air, SPBU Rajawali  Buka Suara
galih permadi November 03, 2025 08:30 PM

10 Fakta di Balik Heboh Temuan Armuji Soal Pertalite Diduga Tercampur Air, SPBU Rajawali  Buka Suara


TRIBUNJATENG.COM-  Kasus dugaan Pertalite tercampur air di SPBU Pertamina Rajawali, Surabaya, jadi sorotan publik setelah Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, melakukan sidak mendadak (Sabtu, 1/11/ 2025). Dalam sidak itu, Armuji membawa botol plastik berisi cairan hijau dan bening yang disebut-sebut sebagai Pertalite tidak murni.


Namun, pihak SPBU menegaskan bahwa cairan tersebut bukan berasal dari tangki dispenser mereka. 


Berikut 10 fakta lengkap di balik kasus yang sempat bikin geger masyarakat Surabaya ini.

 


1. Sidak Berawal dari Laporan Pengemudi Ojol


Sidak dilakukan Armuji setelah sejumlah pengemudi ojek online (ojol) mengeluhkan motor mereka mogok dan brebet usai mengisi Pertalite di SPBU Rajawali. 


Keluhan itu membuat orang nomor dua di Surabaya tersebut turun langsung ke lapangan. Armuji lalu memeriksa kondisi BBM dan memperlihatkan botol berisi cairan campuran kepada petugas SPBU.

 


2. SPBU Rajawali Diduga Jadi Sumber BBM Tercampur


Dalam video sidak yang beredar di media sosial, Armuji sempat menyebut cairan dalam botol itu adalah Pertalite tercampur air. Ia pun menegaskan bahwa pihak Pertamina harus menindaklanjuti kasus ini dengan serius karena menyangkut kepercayaan publik.

 

 

3. Hasil CCTV: Tak Ada yang Isi BBM Bawa Botol


Supervisor SPBU Rajawali, Budi Susetyo, mengatakan pihaknya sudah memeriksa rekaman CCTV sepanjang hari kejadian. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan pengendara yang mengisi BBM sambil membawa botol seperti yang ditunjukkan Armuji.


 “Diduga botol itu memang dibawa dari luar. Saat kami tanya, orangnya malah pergi begitu saja,” ujar Budi dikutip dari Tribunjatim.com.

 


4. SPBU Menduga Cairan Dibawa oleh Orang Tak Dikenal


Menurut Budi, pria yang membawa botol itu datang, menunjukkan cairan ke Armuji, lalu langsung pergi tanpa mengisi bensin. Karena itu, pihak SPBU menilai cairan tersebut kemungkinan besar bukan dari dispenser Pertalite Rajawali.

 


5. Bentuk Cairan Dinilai Tidak Alami


Dari pengamatan langsung, dua cairan dalam botol tampak seperti hasil rekayasa. Air yang tercampur tampak sangat bening dan tidak memiliki kekentalan khas etanol.


“Seolah-olah dibuat untuk menimbulkan kesan Pertalite tercampur air,” kata Budi.

 

6. Dua Pengemudi Ojol Tetap Dapat Kompensasi


Meski menduga laporan itu janggal, SPBU Rajawali tetap memberikan ganti rugi kepada dua pengemudi ojol yang motornya mogok. Mereka menerima kompensasi sesuai mekanisme Pertamina.


“Kami sudah ganti rugi secara resmi melalui laporan ke Pertamina,” jelas Budi.

 

7. SPBU Gandeng Empat Bengkel untuk Konsumen


Sebagai bentuk tanggung jawab, SPBU Rajawali bekerja sama dengan empat bengkel rekanan untuk membantu konsumen yang kendaraannya mengalami kerusakan akibat pengisian BBM di tempat mereka.

Konsumen cukup membawa nota pembelian BBM untuk diverifikasi dan mendapatkan surat rujukan perbaikan.

 

8. Polisi Turun Tangan Periksa Tangki dan Dispenser


Tak ingin isu ini melebar, Polrestabes Surabaya langsung memeriksa tangki pendam dan nozzle dispenser SPBU Rajawali. Dari hasil pengecekan, seluruh BBM dinyatakan aman dan sesuai standar.


“Tangki dan dispenser bersih, tidak ditemukan air atau kontaminan lain,” tegas Budi.

 

9. Pertamina Pusat Minta Hasil Pemeriksaan Resmi


Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Mars Ega Legowo Putra, menolak berspekulasi. Ia menyatakan masih menunggu hasil uji laboratorium resmi untuk memastikan cairan tersebut benar berasal dari BBM atau bukan.


"Kami tidak ingin berasumsi. Semua harus berdasarkan data laboratorium,” ujarnya.

 


10. Pertamina Tegaskan Warna Bukan Penentu Kualitas BBM


Ega juga menjelaskan bahwa warna hijau atau bening bukan indikator utama dalam menentukan kualitas bahan bakar. Yang terpenting adalah kejernihan atau “clear and bright” dari BBM tersebut.


“Warna hanya pembeda antarjenis, bukan penentu spesifikasi. Justru yang utama adalah kebersihan dan kejernihan,” jelasnya.

 


(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.