TRIBUNJATENG.COM, PURWOKERTO- UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri (UIN Saizu) Purwokerto menerima kunjungan Studi Komparatif Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dan Sistem Pengelolaan Arsip dari UIN Sultan Maulana Hasanuddin (SMH) Banten.
Kegiatan berlangsung di Ruang Rapat Senat Rektorat Lantai 4, Senin (3/11/2025).
Kegiatan ini menjadi ajang silaturahmi kelembagaan dan pertukaran pengalaman antar perguruan tinggi Islam negeri, khususnya dalam pengelolaan lahan kampus, pengembangan unit bisnis, serta tata kelola arsip yang efektif dan berkelanjutan.
Rombongan UIN SMH Banten dipimpin Wakil Rektor II Dr. Ali Muhtarom, serta diikuti 18 peserta yang terdiri dari kabag, kasubbag, dan pengelola barang milik negara.
Mereka diterima Wakil Rektor II Prof. Sulkhan Chakim, Plt. Kabiro AUPK Nurkhikmah, Kepala Pusat Pengembangan Bisnis (P2B) Dr. Rahmini Hadi.
Hadir pula Ketua Tim Badan Milik Negara (BMN) Rofina Dienasari, dan Kepala UPT TIPD Muchammad Fadlan.
Dalam sambutannya, Prof. Sulkhan Chakim menjelaskan bahwa UIN Saizu terus berupaya mengoptimalkan aset lahan yang dimiliki melalui berbagai program produktif.
Salah satu di antaranya adalah budidaya tanaman balsa yang memiliki potensi ekspor ke Cina, Belanda, dan negara lain, yang dikelola P2B di bawah pimpinan Dr. Rahmini Hadi.
Selain itu, UIN Saizu juga mengembangkan produk berbahan sereh wangi untuk pembuatan sabun, serta membudidayakan tanaman Stevia sebagai bahan dasar pemanis alami bernilai ekonomi tinggi.
“Kami melibatkan pihak-pihak yang memahami karakter tanah, seperti kandungan dan pH-nya, agar proses budidaya berjalan optimal dan risiko kegagalan bisa diminimalkan,” ungkap Prof. Sulkhan.
Ia menambahkan bahwa pemanfaatan lahan kampus bukan sekadar proyek bisnis, tetapi juga bagian dari upaya membangun kemandirian ekonomi dan inovasi berkelanjutan di lingkungan UIN Saizu.
Wakil Rektor II UIN SMH Banten, Dr. Ali Muhtarom, menyampaikan bahwa kunjungan ini merupakan bentuk pembelajaran bersama dalam mengembangkan potensi kampus.
“Kampus kami memiliki lahan seluas 49 hektar, dan baru sebagian kecil yang dimanfaatkan," ujarnya.
Melalui studi komparatif ini, pihaknya ingin belajar dari UIN Saizu tentang strategi optimalisasi lahan dan pengelolaan arsip yang efisien.
Ia juga menilai bahwa UIN Saizu menunjukkan perkembangan yang pesat, terutama dari segi jumlah guru besar, pengelolaan unit bisnis, serta peningkatan kualitas manajemen kampus.
Menurutnya, sinergi antar-UIN seperti ini penting untuk membangun semangat kolaborasi dalam mengembangkan perguruan tinggi Islam yang mandiri dan inovatif.
Dalam sesi pemaparan, Dr. Rahmini Hadi menjelaskan berbagai unit bisnis yang telah dijalankan UIN Saizu, seperti Saizu Mart, food court kampus, Asrama Mahasiswi dan Klinik Isyfina Medika yang tengah dalam proses akreditasi.
Ia juga menyoroti proyek Stevia yang dikembangkan di lahan hibah di Karangjengkol, Purbalingga, yang akan diolah menjadi liquid sweetener, pemanis alami yang lebih hemat dan sehat.
Paparan tersebut menarik perhatian peserta dari UIN SMH Banten yang aktif berdiskusi mengenai strategi pengelolaan aset, penguatan unit bisnis, hingga pengelolaan arsip yang terintegrasi dengan sistem digital kampus.
Acara diakhiri dengan penyerahan cinderamata dan foto bersama, menandai komitmen kedua universitas untuk terus memperkuat jejaring kolaborasi antar UIN dalam bidang pengelolaan aset, kewirausahaan, dan tata kelola kelembagaan yang modern. (***)