Raja Keraton Surakarta Hadiningrat, Paku Buwono (PB) XIII meninggal dunia pada Minggu (2/11/2025) pagi. PB XIII telah menjadi pemimpin di Keraton Surakarta sejak tahun 2004.

Sri Susuhunan Paku Buwono XIII merupakan putra sulung dari Paku Buwono XII yang memiliki panggilan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Hangabehi. Ia lahir di Surakarta pada 28 Juni 1948 dengan nama kecil Raden Mas Suryo Partono.

Usai PB XII wafat pada 11 Juni 2004, PB XIII dinobatkan sebagai penerus pemimpin Keraton Surakarta pada 10 September 2004. Penobatan dilakukan di Bangsal Manguntur Tangkil, Sitihinggil Lor, demikian dilansir detikNews.

Namun, sebelum PB XIII dan PB XII, siapa saja raja-raja di Keraton Surakarta? Berikut daftarnya.

Daftar Raja-raja Keraton Surakarta sampai Paku Buwono XIII

Berikut daftar nama-nama raja di Keraton Surakarta, dikutip dari buku oleh Dwi Lestari.

1. Paku Buwono II (1726,1745-1749)

Paku Buwono II merupakan putra dari Amangkurat IV yang ke-10. Ia naik takhta di Surakarta pada 1726.

Namun, pada 1745 terjadi pemindahan kerajaan dari Kartasura ke Surakarta pada 17 Februari 1745. Jika merujuk perpindahan ini, maka Paku Buwono II mulai memimpin Keraton Surakarta pada 1745.

2. Paku Buwono III (1749-1788)

Paku Buwono III merupakan putra dari Paku Buwono II yang dikenal sebagai Sunan Prabu. Ia naik takhta menggantikan ayahnya pada Desember 1749. Pada masa kepemimpinannya, Kerajaan di Surakarta ini pecah menjadi dua yakni Surakarta dan Yogyakarta.

3. Paku Buwono IV (1788-1820)

Paku Buwono IV merupakan putra dari Paku Buwono III yang dikenal sebagai Raden Mas Gusti Subadaya. Ia naik takhta menggantikan ayahnya saat masih berusia 19 tahun. Pada masa kepemimpinannya, Paku Buwono IV mewariskan berbagai artefak seperti Pendapa Ageng Sasana Sewaka, Masjid Agung, hingga Bangsal Agung Marsukadha.

4. Paku Buwono V (1820-1823)

Paku Buwono V menggantikan ayahnya dan naik takhta pada 1820. Selama kepemimpinannya, ia didampingi oleh Patih Kanjeng Raden Adipati Sasraningrat II.

5. Paku Buwono VI (1823-1830)

Paku Buwono VI menggantikan ayahnya dan naik takhta pada 1823. Selama kepemimpinannya, Paku Buwono VI membuat berbagai kebijakan termasuk mengusahakan Surakarta agar tidak terpecah serta berjuang membatalkan perjanjian yang dibuat Belanda secara sepihak.

6. Paku Buwono VII (1830-1858)

Paku Buwono VII naik takhta setelah ayahnya diasingkan ke Ambon. Ia naik takhta pada 1830 dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo.

7. Paku Buwono VIII (1858-1861)

Paku Buwono VIII yang bernama Kuseni naik takhta usai adiknya, Paku Buwono VII, meninggal dan tidak memiliki keturunan laki-laki. Ia naik takhta pada 1858 dengan kondisi yang tidak muda lagi yakni usia 69 tahun.

8. Paku Buwono IX (1861-1893)

Paku Buwono IX naik takhta pada 1861 dengan gelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamengkunegara Sudibya Raja Putra Narendra Ing Mataram V. Ia memimpin Surakarta selama 32 tahun dan meninggal pada Maret 1893.

9. Paku Buwono X (1893-1939)

Paku Buwono X merupakan anak ke-21 dari Paku Buwono IX. Ia naik takhta pada 1893 usai ayahnya meninggal.

10. Paku Buwono XI (1939-1945)

Paku Buwono XI naik takhta menggantikan ayahnya, Paku Buwono X pada April 1939. Pada masa kepemimpinannya, ia mendapat tantangan mulai dari tekanan Belanda hingga pendudukan Jepang di wilayah Jawa.

11. Paku Buwono XII (1945-2004)

Memiliki nama Surya Guritna, ia naik takhta menjadi Paku Buwono XII pada Juli 1945, sebulan sebelum Kemerdekaan Indonesia. Ia memimpin Keraton Surakarta saat usianya masih 20 tahun.

12. Paku Buwono XIII (2004-2025)

Paku Buwono XIII naik takhta usai ayahnya, Paku Buwono XII wafat. Masa kepemimpinannya bisa dikatakan sebagai era modern sehingga ia dikenal sebagai sosok yang aktif menjaga adat dan proses keraton serta memilihara naskah-naskah klasik Jawa.

Pada Minggu pagi (2/11/2025), Paku Buwono XIII wafat pada usia 77 tahun. Ia menjadi raja ke-12 di Keraton Surakarta yang telah mangkat.