Pabrik Petrokimia Butuh 1,2 Juta Ton LPG, Lotte Chemical Ajukan Impor
kumparanBISNIS November 08, 2025 07:00 PM
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengatakan PT Lotte Chemical Indonesia (LCI) mengajukan impor LPG untuk bahan baku Pabrik New Ethylene di Cilegon, Banten, yang baru diresmikan pekan lalu sebesar 1,2 juta ton per tahun.
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas), Laode Sulaeman, membenarkan perusahaan sudah mengajukan impor LPG. Namun, pembahasan masih dalam tahap awal.
"Kita saat ini bicaranya yang tahap awal dulu ya. Lotte sekarang sedang memesan impor untuk LPG," ungkapnya saat ditemui di kantor Kementerian ESDM, dikutip Sabtu (8/11).
Laode mengakui belum memastikan apakah kebutuhan LPG pabrik ini bisa disediakan di dalam negeri agar tidak terus menerus impor, termasuk menggunakan produk substitusi.
"Sekarang yang saya sedang dorong ini adalah untuk kebutuhan LPG sekarang, berapa bulan ke depan ini, masih Lotte-nya sedang mengusulkan untuk proses impor," tegasnya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan hilirisasi di sektor minerba semakin mendesak, apalagi dengan meningkatnya kebutuhan konsumsi LPG di Indonesia pada 2026 setelah peresmian pabrik Lotte Chemical.
Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran meresmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, Kamis (6/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Prabowo Subianto beserta jajaran meresmikan Pabrik Lotte Chemical Indonesia, Cilegon, Kamis (6/11/2025). Foto: YouTube/Sekretariat Presiden
"Kita tahu bahwa tadi kita baru habis resmikan di Cilegon itu kita membutuhkan LPG kurang lebih sekitar 1,2 juta ton per tahun. Maka konsumsi kita nanti ke depan di 2026 itu sudah mencapai hampir 10 juta ton LPG," tegasnya setelah rapat dengan Presiden Prabowo Subianto, Kamis (6/11).
Kondisi ini, menurutnya, tidak bisa dibiarkan lebih lama sehingga Indonesia perlu membangun industri di dalam negeri, salah satunya proyek gasifikasi batu bara menjadi dimetil eter (DME) yang digadang-gadang bisa menjadi pengganti LPG.
Proyek DME termasuk dalam 18 proyek hilirisasi yang tengah dikaji Danantara Indonesia, dengan total investasi sekitar Rp 600 triliun. Diharapkan uji kelayakan (feasibility study/FS) bisa rampung tahun ini.
"Arahan Bapak Presiden dari 18 proyek yang sudah selesai pra-FS dan sudah dibicarakan dengan Danantara, kita akan selesaikan di tahun ini untuk semuanya dan di 2026 langsung pekerjaan di lapangan bisa berjalan," kata Bahlil.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.