Abdul Mu’ti: Senin Mulai Layanan Psikososial, Kondisi Siswa SMAN 72 Membaik
kumparanNEWS November 09, 2025 10:40 PM
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti menyampaikan bahwa layanan psikososial bagi siswa SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, akan dimulai pada Senin (10/11). Hal ini untuk membantu pemulihan mental para siswa, guru, serta warga sekolah pasca-ledakan.
“Untuk penanganan selanjutnya, dari pihak kementerian bekerja sama dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan DKI Jakarta, dan kementerian terkait. Kami mulai hari Senin akan memberikan layanan psikososial untuk warga sekolah, untuk guru, dan juga untuk murid-murid lainnya,” ujar Mu’ti usai menjenguk korban di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (9/11).
Ia menjelaskan, layanan ini akan difokuskan pada murid-murid yang terkena dampak langsung dari peristiwa tersebut.
“Selanjutnya, murid-murid yang terkena dampak dari ledakan itu juga akan kami berikan layanan konseling untuk mengembalikan mental mereka agar tidak mengalami persoalan-persoalan yang bisa menghambat perkembangan jiwa mereka,” kata Mu’ti.
Menurutnya, sebagian besar siswa yang dirawat sudah menunjukkan kondisi yang lebih baik dan semangat untuk pulih.
“Tadi saya Alhamdulillah dapat menjenguk pasien yang menjalani rawat inap bersama keluarganya, dan Alhamdulillah semuanya sudah mulai membaik. Semua yang saya jenguk kelihatan semangat dan optimistis,” tutur Mu’ti.
“Mereka juga memiliki ketabahan yang sangat tinggi. Mereka tampak bisa menerima keadaan yang sedang terjadi. Saya salut dan bangga dengan anak-anak yang punya kekuatan mental dan ketabahan dalam menghadapi masalah yang memang tidak ringan,” tambahnya.
Perbesar
Personel Gegana Brimob Polda Metro Jaya melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di dalam Masjid SMAN 72 Jakarta, Jumat (7/11/2025). Foto: Willy Kurniawan/Reuters
Ia menambahkan, dari hasil kunjungan itu, para siswa menunjukkan ketegaran yang luar biasa.
“Yang saya kunjungi semuanya kelihatan sangat tegar, sangat optimistis, dan rata-rata mereka adalah anak-anak yang aktif di sekolah. Ada yang Paskibraka, aktif di OSIS, juga di olahraga,” ujar Mu’ti.
Melihat kondisi tersebut, ia meyakini bahwa aktivitas siswa di organisasi sekolah berperan penting dalam membentuk mental yang kuat.
“Jadi, mental mereka terbentuk karena aktif di kegiatan sekolah. Dengan itu, kita semakin meyakini bahwa keaktifan murid di organisasi-organisasi sekolah seperti Paskibraka, Pramuka, OSIS, olahraga, dan sebagainya, memang berpengaruh besar dalam pembentukan mental anak-anak kita,” katanya.
Mu’ti menuturkan, pembelajaran di SMAN 72 akan dilaksanakan secara daring mulai Senin sambil menunggu perbaikan fasilitas sekolah yang terdampak ledakan.
“Belum bisa kita pastikan kapan evaluasinya dilakukan. Mulai hari Senin besok sementara masih online sambil memperbaiki kerusakan di masjid,” ucap Mu’ti.
“Tapi saya kira secara umum, melihat kondisi anak-anak yang tadi saya temui, sepertinya tidak perlu waktu lama. Mudah-mudahan semuanya bisa kembali normal dan belajar sebagaimana mestinya,” sambungnya.
Layanan Psikososial Akan Dilakukan dengan Dua Pendekatan
Adapun layanan psikososial akan dilakukan melalui dua pendekatan.
“Ada dua yang akan kita lakukan. Pertama, layanan yang diberikan di rumah melalui kunjungan (visit),” kata Mu’ti.
“Ada relawan-relawan psikososial yang akan membantu kami, baik dari kementerian maupun dari layanan masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap penanganan masalah ini,” tutupnya.
Sebelumnya, terjadi ledakan di SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11). Insiden tersebut menyebabkan puluhan siswa mengalami luka bakar dan gangguan pendengaran.
Dalam olah TKP, petugas menemukan senjata mainan bertuliskan simbol dan nama yang diduga terkait paham Neo-Nazi dan terorisme. Polisi masih menyelidiki motif serta asal mula bahan peledak yang digunakan dalam peristiwa itu.