BLK Kota Pekalongan Uji Ketangguhan Peserta Kuasai Teknik Kompleks Roti Manis
raka f pujangga November 10, 2025 05:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, PEKALONGAN - Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Pekalongan kembali menggelar Uji Kompetensi (UJK) bagi peserta pelatihan pembuatan roti dan kue, dengan roti manis sebagai materi utama pengujian.

Pemilihan roti manis bukan tanpa alasan, produk ini memiliki rangkaian proses paling kompleks sehingga menjadi tolok ukur ketangguhan peserta dalam menguasai keterampilan bakery berstandar industri.

Asesor LSP BBPVP Semarang, Diah, mengungkapkan, bahwa roti manis menyimpan tingkat kesulitan tertinggi dibanding produk kue lainnya.

Proses mulai dari mixing, fermentasi, pengembangan adonan, pembakaran, hingga pengemasan menjadikan roti manis sebagai produk paling lengkap untuk menilai kemampuan peserta.

"Semua tahap penting dalam pembuatan roti dan kue, ada di roti manis. Itu sebabnya kami menjadikannya fokus pengujian," jelasnya, Senin (10/11/2025).

Dalam pelaksanaan UJK, peserta diminta memproduksi roti manis dengan berbagai variasi bentuk dan isian.

Mereka diuji pada lima unit kompetensi yang mencakup persiapan bahan, pengolahan adonan, kontrol fermentasi, pembentukan, hingga proses pengovenan.

"Setiap detail menjadi perhatian, mulai dari tekstur adonan, manajemen suhu, ketepatan waktu fermentasi, hingga kualitas tampilan serta cita rasa roti yang dihasilkan," ucapnya.

Penilaian dilakukan melalui dua metode utama, yakni observasi demonstrasi dan wawancara.

Pendekatan ini memastikan peserta tidak hanya mahir di lapangan, tetapi juga memahami konsep dasar dan prosedur standar.

"Jika bukti observasi dan wawancara sudah kuat dan proses dilakukan sesuai SOP, peserta akan dinyatakan kompeten," terang Diah.

Ia juga menilai, kemampuan peserta pelatihan BLK Pekalongan terus berkembang dari tahun ke tahun.

Penguatan metode pengajaran oleh instruktur turut memberikan dampak signifikan terhadap kualitas hasil kerja peserta.

"Sekarang pengajarnya menggunakan metode yang lebih maju. Hasil praktiknya terlihat, lebih baik dibanding sebelumnya," ujarnya.

Diah menegaskan, penguasaan roti manis menjadi bekal penting bagi peserta memasuki dunia industri. Siapa pun yang telah menguasai teknik ini dinilai akan lebih mudah memproduksi berbagai jenis roti dan kue lainnya.

"Kalau roti manis sudah dikuasai, produk lain akan jauh lebih mudah karena tidak semua memiliki proses selengkap roti manis," tegasnya.

Melalui UJK ini, ditargetkan lahirnya SDM kuliner yang terampil dan tersertifikasi, sehingga mampu bersaing di dunia kerja maupun mengembangkan usaha mandiri.

Sertifikat kompetensi dari BNSP menjadi bukti profesionalitas yang diakui secara nasional dan memberi nilai tambah bagi lulusan pelatihan. (Dro)

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.