Jakarta (ANTARA) - Basarnas menargetkan tahun 2026 sebagai masa penguatan sistem teknologi penyelamatan dengan dukungan anggaran sebesar Rp1,55 triliun.

Kepala Basarnas Mohammad Syafii mengatakan bahwa dana tersebut akan difokuskan pada pengadaan dan pemeliharaan peralatan komunikasi, sistem deteksi dini, serta penguatan jaringan teknologi informasi SAR.

“Teknologi akan menjadi tulang punggung peningkatan kecepatan dan koordinasi penyelamatan,” kata dia, dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi V DPR RI di Jakarta, Selasa.

Basarnas untuk tahun anggaran 2026 mengalokasikan senilai Rp436,57 miliar untuk pemeliharaan sarana SAR darat, laut, dan udara, serta Rp63,07 miliar untuk sistem komunikasi SAR.

Selain itu, Rp20 miliar digunakan untuk pengadaan perangkat teknologi informasi dan Rp47,82 miliar untuk mendukung pelaksanaan operasi SAR.

Syafii menilai modernisasi peralatan harus menjadi bagian dari prioritas nasional dalam peningkatan keselamatan transportasi dan tanggap darurat bencana.

“Dengan teknologi yang mutakhir, koordinasi lintas wilayah dan lintas lembaga akan jauh lebih efisien. Orientasi utama Basarnas tetap pada penyelamatan manusia sebagai misi kemanusiaan tertinggi," ujarnya menegaskan.


Baca juga: Basarnas latih lebih dari 8.000 warga tingkatkan potensi SAR