Future of Tech Juara Hackathon 2025 Ericsson & Qualcomm, Raih Hadiah Rp 90 Juta
kumparanTECH November 17, 2025 12:40 PM
Tim Future of Tech berhasil keluar sebagai juara pertama dalam ajang Hackathon 2025, mengalahkan dua finalis lainnya, Maikroskop dan Tanikan. Berkat inovasinya, Minerva, tim ini berhak membawa pulang hadiah utama sebesar Rp 90 juta.
Hackathon 2025 merupakan hasil kolaborasi antara Ericsson dan Qualcomm, bekerja sama dengan Kementerian Perindustrian (Kemenperin) serta Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi). Kompetisi ini dirancang untuk menjaring talenta digital yang mampu menciptakan solusi nyata bagi industri di Indonesia.
Inovasi yang membawa Future of Tech ke podium juara adalah Minerva, sebuah platform optimisasi pabrik yang memanfaatkan konektivitas 5G dan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi emisi karbon.
"Kami membangun Minerva, AI Power Optimization Digital Twin dengan konektivitas 5G real-time untuk manufaktur cerdas, proaktif, dan berkelanjutan," ujar perwakilan tim Future of Tech saat presentasi di Hackathon 2025 yang berlangsung di Ganara Art FX Sudirman, Jakarta, Jumat (14/11).
Perbesar
Tim Future of Tech memberikan presentasi usai masuk top 3 dari 30 group peserta Hackathon 2025 powered by Ericcson & Qualcomm. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Mereka menyoroti masalah besar di sektor manufaktur Indonesia, di mana 46% konsumsi energi nasional berasal dari sektor ini, namun masih banyak yang beroperasi secara manual dan tidak efisien.
Tim ini mengklaim implementasi Minerva di sebuah pabrik manufaktur di Medan telah menunjukkan hasil nyata.
"Implementasi kami berhasil menurunkan reject rate dari 12% menjadi 3%, menekan konsumsi energi sebesar 11%, dan mengurangi emisi karbon hingga 41%," tambah mereka.
Kompetisi ini sendiri diikuti oleh 50 tim pada tahap awal. Setelah melalui proses seleksi, terpilih 30 tim, hingga akhirnya menyisakan tiga finalis yang mempresentasikan solusi mereka di hadapan para juri dan tamu undangan.
Perbesar
Tim Maikroskop juara kedua di Hackathon 2025 powered by Ericsson & Qualcomm. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Dua finalis lainnya juga menampilkan inovasi yang relevan.
Maikroskop yang menjadi juara kedua, menawarkan solusi deteksi sel kanker yang mempercepat waktu diagnosis dari 10-14 hari menjadi kurang dari 1 menit. Sementara itu, juara ketiga Tanikan mengembangkan sistem AIOT untuk memonitor kolam ikan bioflok guna mencegah kegagalan panen.
President Director Ericsson Indonesia, Daniel Ode, dalam sambutannya menyatakan bahwa acara semacam ini sangat penting untuk mendorong perubahan nyata.
"Kreativitas yang dihasilkan oleh acara semacam ini jauh lebih dari apa yang kita lakukan di sini. Ini benar-benar mendorong perubahan," katanya.
Perbesar
President Director of Ericsson Indonesia, Singapore, Philippines, and Brunei, Daniel Ode membuka acara puncak Hackathon 2025 powered by Ericcson & Qualcomm. Foto: Thomas Bosco/kumparan
Dukungan pemerintah juga terlihat dari kehadiran para pejabat terkait. Aju Widya Sari, Direktur Kecerdasan Buatan dan Ekosistem Teknologi Baru dari Komdigi, menekankan pentingnya kolaborasi untuk membangun ekosistem digital.
"Pemerintah berkomitmen membangun ekosistem yang inklusif, aman, dan berkelanjutan. Masa depan kita tidak hanya milik mereka yang punya teknologi, tetapi mereka yang mau berbagi, berinovasi, dan berkolaborasi," ujar Aju.
Dari sisi industri, Sidik Herman selaku Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan SDM Industri Kemenperin, menyambut baik kegiatan ini sebagai langkah konkret mendukung agenda Making Indonesia 4.0. Sementara itu, Senior Director Government Affairs Qualcomm, Nies Purwati, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari upaya membangun ekosistem talenta di dalam negeri.
Acara pengumuman ini turut dihadiri oleh Duta Besar Swedia untuk Indonesia, Daniel Blockert, dan Ketua Umum MASTEL, Sarwoto Atmosutarno.