Ini Patung Paling Dibenci di China, Sehari Ditampar hingga Diludahi Ratusan Kali
kumparanTRAVEL November 18, 2025 12:20 PM
Selama lebih dari lima abad, dua patung tokoh sejarah China, Qin Hui dan istrinya, telah menjadi sasaran kemarahan publik. Patung tersebut tidak hanya dipandang hina, namun juga dipukul, ditendang, dan diludahi oleh jutaan orang yang datang berkunjung setiap tahunnya.
Dilansir Oddity Central, di pusat kota Hangzhou, tepat di depan makam Jenderal Yue Fei, berdiri patung besi cor Qin Hui dan istrinya dalam posisi berlutut dengan kepala tertunduk serta tangan terikat di belakang. Sikap itu melambangkan penghinaan abadi atas tindakan pengkhianatan mereka.
Qin Hui Statue. Foto: Chintung Lee/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Qin Hui Statue. Foto: Chintung Lee/Shutterstock
Namun hukuman simbolis itu ternyata masih belum cukup bagi masyarakat, yang terus mengekspresikan kemarahan melalui tindakan fisik terhadap patung tersebut.
Bentuk kemarahan publik itu tidak main-main, patung Qin Hui sudah diganti sebanyak 11 kali sejak pertama kali dipasang pada akhir abad ke-15, karena kerusakan akibat hantaman dan tendangan pengunjung. Patung terbaru dipasang pada tahun 1979.

Siapa Qin Hui dan Mengapa Ia Dibenci?

Qin Hui adalah kanselir Dinasti Song pada abad ke-12. Meski berperan penting dalam negosiasi perdamaian antara Dinasti Song dan Dinasti Jin, ia bukanlah pahlawan nasional. Banyak sejarawan meyakini bahwa untuk membuka jalur diplomasi, Qin Hui merekayasa tuduhan pengkhianatan terhadap Jenderal Yue Fei, pahlawan militer yang memenangkan banyak pertempuran melawan pasukan Jurchen. Yue Fei kemudian dieksekusi di penjara dan setelah wafat ia dipuja sebagai simbol kesetiaan dan keberanian.
Sebaliknya, Qin Hui dan istrinya dikenang sebagai tokoh pengkhianat paling dibenci dalam sejarah China.
Qin Hui Statue. Foto: Chintung Lee/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Qin Hui Statue. Foto: Chintung Lee/Shutterstock
Kemarahan rakyat terhadap Qin Hui begitu melekat dalam budaya populer. Bahkan salah satu makanan goreng paling terkenal di China, yóutiáo dua batang adonan goreng yang saling menempel diyakini terinspirasi oleh pasangan Qin Hui dan istrinya, seolah-olah masyarakat ingin menggoreng mereka dalam minyak panas sebagai bentuk hukuman simbolis.
Namun penghinaan terbesar tetap ditujukan kepada patung mereka yang setiap hari menerima ratusan hingga ribuan tamparan, pukulan, dan tendangan dari pengunjung yang datang.

Simbol Loyalitas dan Pengingat Abadi

Qin Hui Statue. Foto: Chintung Lee/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Qin Hui Statue. Foto: Chintung Lee/Shutterstock
Walaupun pandangan sejarah mengenai pengkhianatan Qin Hui bersifat kompleks dan masih diperdebatkan, kenyataannya kemarahan masyarakat tidak pernah padam. Di China, nilai kesetiaan dan keadilan dipandang sangat tinggi, dan pengkhianat dianggap tidak layak untuk diampuni.
Selama masyarakat masih mengunjungi makam Yue Fei, diprediksi patung Qin Hui dan istrinya akan terus menjadi sasaran hukuman simbolis bukti bahwa sejarah, bagi sebagian orang, tidak pernah benar-benar terlupakan.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.