daerah itu memiliki tiga komoditas unggulan PDRB, yaitu pariwisata, kopi, dan gula aren, yang selama ini menjadi penopang kuat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat

Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu mempromosikan potensi sumber daya alam yang ada di daerah itu kepada rombongan pengusaha asal Malaysia.

Setelah menerima kedatangan Persatuan Bengkulu-Malaysia di Pemkab Rejang Lebong, Rabu, Wakil Bupati Rejang Lebong Hendri Praja mengatakan daerah itu memiliki tiga komoditas unggulan PDRB, yaitu pariwisata, kopi, dan gula aren, yang selama ini menjadi penopang kuat pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.

"Potensi ini sangat terbuka. Jika ada investor yang berminat, pemerintah daerah akan menyambut dengan karpet merah, memberikan kemudahan, kelancaran, dan jaminan keamanan,” kata dia.

Dia menjelaskan, produksi kopi Kabupaten Rejang Lebong mencapai 200.000 ton per tahun. Dengan rata-rata harga jual Rp50.000 per kilogram, nilai ekonominya mencapai Rp10 triliun.

Kendati di Rejang Lebong saat ini belum ada perkebunan kopi khusus yang dikelola investor besar, kata dia, daerah itu memiliki tiga eks HGU perkebunan seluas 7.000 hektare yang dapat dikembangkan. Sementara kebun kopi rakyat mencapai 50.000 hektare.

Menurut dia, potensi lainnya di luar kopi ialah sektor pariwisata, pertanian, tambang, serta sumber energi panas bumi (geothermal).

Merespons tawaran itu, Wakil Presiden Persatuan Bengkulu-Malaysia (PBM) Datin Azilah Binti A. Kasak menyatakan tertarik dengan potensi Rejang Lebong, dan menyatakan dukungan untuk mempromosikan produk komoditas Rejang Lebong di Malaysia, khususnya kopi.

"Kalau kopi Rejang Lebong ini bisa dikemas dalam botol dan dijelaskan manfaat kesehatannya misalnya menurunkan darah tinggi atau diabetes, tu akan laku di Malaysia. Masyarakat kami sangat menyukai minuman yang berkhasiat untuk kesehatan badan,” kata Datin Azizah.

Sementara itu kedatangan mereka ke Kabupaten Rejang Lebong, tegas Datin Azizah selain untuk mencari tahu potensi daerah Kabupaten Rejang Lebong yang bisa mereka kembangkan, juga untuk berkunjung ke museum pribadi ketua Badan Musyawarah Adat (BMA) Kabupaten Rejang Lebong.

“Kami sangat tertarik melihat benda-benda bersejarah dan seni, termasuk baju adat Rejang Lebong yang penuh sulaman. Penyambutan adat dengan pantun juga sangat mengagumkan,” ujarnya.