Jakarta (ANTARA) - Vice President Human Initiative (HI) Bambang Suherman menilai koordinasi lintas sektor yang kuat dapat mempermudah penyaluran bantuan bagi warga Palestina setelah gencatan senjata.

"Kami ingin membuka pemahaman bersama agar kolaborasi makin kuat dan akses bantuan semakin terbuka," kata Bambang dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

Dalam diskusi publik bertema "Ruang gelap distribusi bantuan kemanusiaan di tengah gencatan senjata" yang digelar oleh HI di Jakarta, dia mengatakan diskusi tersebut penting bagi seluruh pihak agar dapat memahami proses yang tidak tampak oleh publik.

"Ruang gelap ini menggambarkan proses dan hambatan yang tidak terlihat publik saat bantuan bergerak menuju Gaza," ujar Bambang.

Sementara itu, pelaksana bantuan di lapangan HI Boy Mareta turut menekankan perlunya koordinasi lintas pihak.

Distribusi bantuan, kata dia, tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri mengingat adanya perubahan aturan di perbatasan. Oleh karena itu, setiap proses distribusi itu harus dijalankan bersama dengan mitra lokal, lembaga internasional, dan relawan di lapangan.

"Agar penyesuaian barang bisa dilakukan cepat dan bantuan tetap bergerak menuju Gaza," tutur Boy

Selain peraturan yang berubah, sambung dia, kondisi musim dingin, badai, serta kerusakan tempat pengungsian juga menghambat penyaluran bantuan.

Dalam proses distribusi, dia mengungkapkan Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanuasiaan (UN OCHA) dapat memfasilitasi koordinasi antarorganisasi, sementara informasi relawan tetap menjadi acuan penting.

"Kolaborasi terarah dan dukungan diplomatik menjadi bagian penting agar bantuan dapat menjangkau warga Gaza," ungkap Boy.

Diskusi tersebut menutup rangkaian kegiatan dengan penekanan pada pentingnya kerja bersama yang terkoordinasi sehingga berbagai upaya kemanusiaan dapat berjalan lebih efektif bagi masyarakat yang terdampak di Gaza.

Diskusi itu mempertemukan sejumlah akademisi, praktisi kemanusiaan, dan jurnalis untuk membahas hambatan penyaluran bantuan ke Gaza serta memberikan gambaran tentang dinamika di lapangan.