Bahaya Kebiasaan Mencuci Beras Langsung di Panci Rice Cooker
kumparanFOOD November 24, 2025 02:20 PM
Beberapa orang memilih langsung mencuci beras dalam wadah panci atau inner pot dari rice cooker karena dianggap lebih praktis. Namun nyatanya, kebiasaan ini jika diteruskan, maka bisa berbahaya bagi kesehatan, lho.
Mengutip The Asia Business Daily, seorang profesor Teknik Energi Kimia dari Sangmyung University di Korea Selatan, Sangwook Kang, memberi peringatan, "Saat mencuci beras di panci (rice cooker), lapisan bagian dalamnya bisa tergores dan terkelupas. Jika terkelupas, maka partikel aluminium dapat larut dan tertelan bersama nasi."
Lebih lanjut, Kang menjelaskan bahwa aluminium yang tertelan dapat membahayakan ginjal. Ini karena, partikel aluminium bisa mengendap dan terakumulasi di dalam ginjal secara bertahap.
"Jika aluminium tertelan, kebanyakan orang mengeluarkannya melalui ginjal. Namun, jika fungsi ginjal menurun, aluminium akan berada dalam tubuh dan terakumulasi secara bertahap," tambahnya.
Ia juga mengatakan, "Ada penemuan penelitian yang menunjukkan bahkan partikel aluminium bisa terakumulasi di otak kita dan menyebabkan demensia."
Ilustrasi memasak nasi gunakan rice cooker. Foto: New Africa/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi memasak nasi gunakan rice cooker. Foto: New Africa/Shutterstock
Umumnya bahan aluminium yang dipakai sebagai lapisan panci rice cooker adalah terbuat dari PFOA atau asam perfluorooctanoic yang sama digunakan untuk lapisan teflon. Lapisan ini berfungsi agar saat nasi dimasak tidak lengket.
Kendati demikian, jika unsur kimia yang terdapat pada lapisan panci rice cooker tersebut tertelan, bukan tak mungkin dalam jangka waktu panjang akan menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan, layaknya risiko kanker, rusaknya fungsi hati dan ginjal, hingga demensia seperti yang profesor Kang sebutkan.
Efek samping berbahaya dari komponen logam ini juga dipaparkan lebih lanjut oleh Dr. Virginie Rondeau dari Institut Kesehatan dan Penelitian Medis Nasional Prancis. Dia menuturkan, "Jika asupan aluminium harian melebihi 0,1 mg, maka dapat menyebabkan gangguan kognitif."
Kemudian para peneliti di Universitas Keele di Inggris juga melaporkan bahwa, "Konsentrasi aluminium yang tinggi terdeteksi pada 42 persen pasien dengan penyakit Alzheimer familial."
Nah, dengan kata lain, bahkan dalam jumlah kecil sekalipun, akumulasi aluminium yang tertelan dalam jangka panjang dapat berdampak negatif pada sistem saraf dan kesehatan kita secara keseluruhan.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.