Grand Narratives dan Tahap Restoration: Ketika Dunia Disusun Ulang
Meicky Shoreamanis Panggabean November 24, 2025 03:40 PM
Tulisan keempat dari lima tulisan
Jika Redemption adalah momen ketika seseorang melawan kerusakan, maka Restoration adalah tahap ketika dunia benar-benar dibangun kembali. Bukan sekadar pulih, tetapi menjadi baru:lebih adil, lebih manusiawi, dan lebih dekat dengan tujuan awal yang pernah retak.
Dalam teologi Kristen, Restoration adalah visi pemulihan seluruh ciptaan, sebuah dunia yang dipulihkansecara substantif. Gagasan tentang pemulihan total bukan monopoli teologi. Ia juga muncul dalam banyak mitologi kuno.
Dalam mitologi Mesopotamia, Epos Gilgamesh menyimpan kisah banjir besar:Utnapishtim selamat, dunia dibersihkan, dan peradaban dimulai kembali. Ini menunjukkan bahwa pemulihan sejati bersifat transformasional: dunia lama berakhir, tetapi yang lahir kemudian bukan salinan, melainkan dunia yang diperbarui.
Dalam film Doctor Strange, Restoration terlihat setelah Dr.Strange berhasil bangkit dari kejatuhan diri (Fall) dan tiba di point of no return terkait moral dan kemanusiaan yang oa pelajari di biara (Redemption).
Ia tidak kembali menjadi dokter bedah kaya raya yang hidup dari ego dan kekuasaan. Dunia batin Dr. Strange mengalami restorasi. Ia menjadi rendah hati. Adapun dunia eksternal Dr. Strange juga mengalami restorasi saat ia menciptakan time loop untuk menghentikan Dormammu.
Dunia dalam film yang dibintangi Benedict Cumberbatch ini tidak “kembali normal”. Ia berubah ke arah yang lebih aman karena Strange yang baru beralih fungsi dan karakter: dari sosok angkuh yang egosentrik menjadi figur yang mengambil peran penjaga. Inilah prinsip Restoration: kehidupan yang baik bukanlah hanya sekadar sambungan dari kehidupan sebelumnya melainkan kehidupan baru yang ditata ulang oleh pribadi yang telah berubah.
Restoration dalam Pendidikan: Dari Model Pabrik ke Komunitas Belajar
Sejarah pendidikan juga mengalami fase Restoration yang jelas. Setelah Revolusi Industri mengubah sekolah menjadi mesin manufaktur, abad ke-20 membawa gerakan besar untuk memulihkan kemanusiaan dalam pembelajaran.
Restoration muncul dalam bentuk bentuk dan salah satunya bisa kita lihat dalam gerakan yang dilakukan Friedrich Fröbel. Ahli pedagogi asal Jerman ini memiliki pemahaman mendalam tentang hubungan antara Sang Pencipta dan ciptaan dalam teologi Kristen.
Ia mencetuskan ide tentang perlunya kindergarten didirikan dan pentingnya anak-anak bermain di alam. Bagi Fröbel, relasi manusia dengan alam bukan sekadar pengalaman biasa, melainkan semacam persekutuan rohani alias momen ketika seseorang merasakan kedekatan dengan Sang Pencipta.
Bentuk restoration yang lain bisa kita jumpai dalam konsep Pendidikan Kritis yang dicetuskan Paulo Freire. Ia memulihkan dimensi etis pendidikan sebagai praktik pembebasan.
Tahap Restoration bukanlah langkah nostalgik untuk kembali ke masa emas. Dalam dunia pendidikan, tahap restoration adalah upaya konstruksi dunia pendidikan baru yang dilakukan karena tumbuhnya kesadaran bahwa model industrial tidak cukup untuk membentuk manusia. Tahap Restoration dalam pendidikan berarti membangun lagi dari fondasi yang lebih sehat.
Restoration mengajarkan bahwa dunia yang runtuh tidak harus berakhir. Dalam kisah kuno, dunia setelah kehancuran malah menjadi lebih terang. Dalam film, tokoh yang berubah memulihkan struktur moral dunia. Dalam pendidikan, nilai kemanusiaan dimasukkan kembali ke ruang kelas dan memulihkan tujuan awal sekolah.
Restoration bukan sekadar mengurangi rasa sakit yang ditimbulkan oleh kerusakan, tetapi menyusun dunia agar luka lama tidak membusuk dan menghancurkan masa depan.
Catatan Penutup: Sebuah Perjalanan Pribadi
Tulisan ini dipublikasikan untuk memenuhi keperluan internal yang mencakup kebutuhan beberapa komunitas berskala sangat kecil. Artikel ini bukan hasil riset melainkan karya yang lahir dari personal quest dan academic journey penulis.
Banyak gagasan muncul dari bacaan, perbincangan dengan beberapa pendeta yang berlatar belakang formal teologi, lamunan acak, dan pengalaman sehari-hari. Fungsi tulisan ini bukanlah untuk meluaskan wawasan akademik pembaca melainkan untuk mengajak kita semua melihat dunia melalui struktur cerita yang relatif utuh dan lebih bermakna.
© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.