KPAI Telusuri Kasus Ibu Hamil di Papua yang Meninggal Usai 4 Kali Ditolak RS
kumparanNEWS November 25, 2025 09:00 PM
Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) merespons kasus meninggalnya ibu hamil di Papua beserta bayi dalam kandungannya usai 4 kali ditolak rumah sakit.
Ketua KPAI, Margaret Aliyatul Maimunah, mengatakan pihaknya belum menerima laporan resmi terkait kasus tersebut, namun memastikan akan melakukan penelusuran.
“Saya belum ngecek, belum dengar laporannya. Nanti akan coba saya telusuri ya terkait dengan itu. Tapi itu bagian dari yang memang kita harus memastikan. Karena anak itu dari nol,” ujar Margaret di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/11).
Ia menyebut, seorang anak sudah memiliki hak untuk perlindungan sejak berada dalam kandungan.
“Nol berarti sejak ada di dalam kandungan, itu sudah punya hak untuk perlindungan anak. Dan hak-hak anak yang diatur seperti apa di dalam peraturan perundangan-undangan terkait perlindungan anak,” tuturnya.
Perbesar
Ketua KPAI Margaret Aliyatul Maimunah di RS Islam Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Senin (10/11/2025). Foto: Nasywa Athifah/kumparan
Sebelumnya, ibu hamil asal Kampung Hobong, Jayapura, Papua, Irene Sokoy bersama bayi dalam kandungannya meninggal dunia pada Senin, 17 November 2025. Irene meninggal usai ditolak empat rumah sakit.
Awalnya Irene dibawa dari Kampung Kensio menuju RS Yowari Minggu (16/11) siang untuk proses persalinan. Namun, proses persalinan tak kunjung ditangani karena bayi berukuran besar.
Keluarga Irene lalu meminta percepatan rujukan ke rumah sakit lain. Tapi, surat rujukan itu baru selesai mendekati tengah malam, diikuti keterlambatan ambulans yang tiba pukul 01.22 WIT, Senin (17/11).
“Rujukan ke RS Dian Harapan dan RS Abe menolak karena ruangan penuh serta renovasi fasilitas,” kata Ipar Irene, Ivon Kabey, Minggu (23/11).
Setelah ditolak 3 RS, Irene kembali dirujuk ke RS Bhayangkara. Lagi-lagi Irene ditolak karena harus membayar uang muka terlebih dahulu sebesar Rp 4 juta. Saat itu keluarga tidak punya uang sebanyak itu.
Karena tidak ada uang, Irene lalu kembali dirujuk ke RSUD Dok II Kota Jayapura. Namun Irene meninggal di perjalanan pukul 05.00 WIT.