Ringkasan Berita:
- Korban bernama Sozisokhi Lase(20), warga Kabupaten Nias, tewas usai mendapatkan kekerasan dari para pelaku yang berjumlah tiga orang.
- Dari keterangan ketiga tersangka yang kini telah diamankan oleh Polres Tanah Karo, diketahui nyawa Lase tak terselamatkan akibat motif balas dendam.
- Berdasarkan keterangan dari salah satu pelaku Jerman Zalukhu, awal mulai kasus ini terjadi akibat tiga pelaku yang kini belum tertangkap memiliki dendam pada korban.
SERAMBINEWS.COM - Mayat pria tanpa busana yang ditemukan di pinggir Sungai Lau Biang Jalan Lingkar, Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara (Sumut), pada awal awal bulan Oktober lalu, ternyata menjadi korban pembunuhan.
Korban bernama Sozisokhi Lase(20), warga Kabupaten Nias.
Korban tewas usai mendapatkan kekerasan dari para pelaku yang berjumlah tiga orang.
Saat ini, pihak kepolisian telah menangkap tiga pelaku.
Ketiganya yakni JZ dan PS yang diamankan di kawasan Kabupaten Labuhanbatu Selatan, dan GP yang diamankan di wilayah Kabanjahe.
Motif Pembunuhan
Dari keterangan ketiga tersangka yang kini telah diamankan oleh Polres Tanah Karo, diketahui nyawa Lase tak terselamatkan akibat motif balas dendam.
Berdasarkan keterangan dari salah satu pelaku Jerman Zalukhu, awal mulai kasus ini terjadi akibat tiga pelaku yang kini belum tertangkap memiliki dendam pada korban.
Dikatakan Jerman, dari keterangan yang didapatnya dari salah satu pelaku yaitu Karnito Zalukhu jika korban telah melakukan pelecehan seksual terhadap adiknya.
"Pertama aku ditelfon sama si Karnito hari Rabu (1/10/2025), dia ngajak ngopi sama ada yang mau dibilangnya. Di sana, habis ngopi gitu aku mau pulang dibisikkan si Karnito dia bilang adiknya sudah diperkosa si Sozi dua kali," ujar Jerman, Selasa (25/11/2025).
Mendengar pengakuan Karnito Zalukhu (DPO) yang tak lain adalah sepupunya, Jerman mengaku saat itu ia sempat menyarankan kepada Karnito untuk melaporkan tindakan korban ke polisi.
Namun, saat itu dirinya mengaku jika Karnito tak mengiyakan arahan Jerman malah mengatakan menunggu dua rekan lainnya yaitu Jaya dan Bimbim.
"Karena dibilangnya nunggu Jaya sama Bimbim, aku pulang ke rumah," katanya.
Kronologi Pembunuhan
Tak lama berselang, sekira pukul 18.00 WIB Jerman yang mengaku sudah pulang ke rumahnya kembali dikabari oleh Karnito jika dua temannya yang ditunggu sudah datang.
Setibanya di rumah Karnito, ia melihat jika korban telah dibonceng oleh Bimbim menggunakan sepeda motor.
Tanpa tau arah yang jelas, ia melihat jika korban dan Bimbim langsung berangkat terlebih dahulu menggunakan sepeda motor.
Selanjutnya, sekitar 15 menit kemudian ia diajak oleh Karnito untuk naik ke mobil yang telah disiapkan oleh Jaya Zalukhu.
"Terus kami naik, aku di depan sama Jaya. Di belakang itu ada Yogi, Petrus, David sama Karnito. Habis itu kami berangkat ke pemakaman muslim di Jalan Irian," katanya.
Setibanya di lokasi, tak lama berselang datang Bimbim, Sozi (korban), dan Rizal menyusul ke TKP.
Setelah semua berkumpul, tanpa aba-aba ia melihat jika korban langsung dipukuli oleh salah satu pelaku menggunakan tangan kosong.
"Enggak ada kami tanya dulu, habis dipukul Bimbim selanjutnya kami yang mukul. Korban enggak ada melawan, cuma bilang minta ampun aja," ucapnya.
Ketika ditanya apakah para pelaku ada menganiaya korban menggunakan alat, Jerman mengaku saat itu semua pelaku hanya menghujani pukulan dan tendangan tanpa alat bantu.
Usai melakukan penganiayaan, selanjutnya ia bersama beberapa orang pelaku lainnya kembali terlebih dahulu meninggalkan korban dan pelaku lainnya.
"Pas kami tinggal masih hidup korban masih duduk dia. Yang masih di situ Bimbim, Rizal, Yogi, sama Karnito," katanya.
Selanjutnya, sekitar 30 menit berselang ia yang lebih dulu tiba di kediaman Karnito melihat rombongan Karnito tiba.
Setelah bertemu, saat itu juga Karnito mengaku jika korban telah dibunuh selanjutnya mereka bubar dari rumah tersebut.
"Dibilang si Karnito kalau si Sozi (korban) sudah kami bunuh, terus dibilangnya sudah dibuang. Tapi di enggak bilang korban dibuang ke mana," jelas Jerman.
Usai melakukan aksi penganiayaan dan pembunuhan, para pelaku selanjutnya melakukan aktivitas seperti biasanya yang diketahui bekerja sebagai buruh tani.
Namun, pada Minggu (5/10/2025) para pelaku langsung tak bisa tenang karena kabar penemuan jenazah korban sudah tersebar luas di media.
"Minggu pagi lah saya tau dari facebook, kalau ada penemuan mayat Mr X di dekat pemakaman muslim. Saya langsung tau karena si Karnito bilang di situ mayat si Sozi dibuang," katanya.
Ketakutan dan Ingin Kabur
Setelah mengetahui jenazah korban sudah ditemukan, Jerman Zalukhu mengaku ia langsung merasa ketakutan.
Akibat aksi yang telah mereka lakukan, ia juga langsung berpikiran untuk melarikan diri dari Kabupaten Karo.
Dirinya bercerita, pelariannya bermula pada Senin (6/10/2025) malam sesuai bekerja langsung berangkat dari Kabanjahe ke Berastagi bertemu dengan temannya.
Selanjutnya, pada Selasa (7/10/2025) pagi ia yang masih bersama dengan Petrus langsung bergegas berangkat ke Kota Medan.
"Sebelum berangkat dari Kabanjahe ke Medan, kami dichat si Karnito kalau dia sudah dalam perjalanan ke Medan. Setengah jam kami di jalan, ditelfon si Karnito kalau dia sudah sampai di Simpang Selayang, terus kami jumpa di sana," katanya.
Tak berselang lama, ia bersama Petrus berpisah dengan rombongan Karnito CS dan berangkat ke travel yang sebelumnya tiketnya telah ia pesan untuk berangkat ke kawasan Kota Pinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan.
Dalam pelariannya selama 12 hari, ia mengaku tinggal di Kota Pinang bersama abang kandungnya yang bekerja di sebuah perusahaan perkebunan.
"Saya langsung ke Kota Pinang tempat abang. Di sana 12 hari cuma di rumah saja," katanya.
Tim Satreskrim yang telahmengetahui tempat persembunyiannya, langsung mengamankan Jerman dan Petrus di rumah abang kandung Jerman.
Saat ditangkap, Jerman mengaku hanya bisa pasrah karena memang telah mengetahui kedatangan polisi untuk menangkap dirinya bersama Petrus.
Kronologi Penemuan Jasad Korban
Sebagai informasi, jenazah Sozisokhi Lase pertama kali ditemukan oleh seorang warga bernama Mahmud Barus yang hendak memancing di aliran Sungai Lau Biang.
Penemuan tersebut segera dilaporkan ke Polres Tanah Karo, dan setelah dilakukan penyelidikan, korban diketahui merupakan warga asal Nias yang tinggal sementara di Kabanjahe.
Usai diidentifikasi di RS Bhayangkara Kota Medan, selanjutnya jenazah korban langsung dibawa kembali ke Kabupaten Karo untuk disemayamkan.
Setelah tim Inafis Polres Tanah Karo mendapatkan identitas korban, selanjutnya tim gabungan mencari tau keberadaan keluarga dari korban.
Seperti yang dikabarkan sebelumnya, setelah dua orang keluarga dari korban tiba di Kabanjahe selanjutnya jenazah Sozisokhi Lase dimakamkan di TPU Desa Salit, Kecamatan Tigapanah, sesuai dengan persetujuan keluarga.
Hal tersebut dipilih keluarga, dikarenakan jarak dan biaya yang dikeluarkan cukup besar jika jenazah almarhum dibawa dimakamkan di kampung asalnya.
"Dari hasil pemeriksaan dan alat bukti, diketahui korban meninggal akibat kekerasan fisik. Kedua tersangka mengakui perbuatannya.
Saat ini para pelaku sudah diamankan dan ditahan di Mapolres Tanah Karo, selanjutnya menjalani pemeriksaan intensif," pungkasnya.
Sudah tayang di TribunMedan