Serukan Islah, Putra Pendiri NU di Jombang Tawarkan Diri Jadi Jembatan Dialog pada Polemik di PBNU
irwan sy November 26, 2025 12:32 AM
Ringkasan Berita:
  • KH Hasib Wahab Chasbullah (dzuriyah pendiri NU) menolak opsi pemberhentian Ketum PBNU Gus Yahya karena dinilai membuka preseden buruk.
  • Gus Hasib tawarkan diri menjadi jembatan dialog di forum resmi untuk selesaikan polemik Syuriah dan Tanfidziyah.
  • Keluarga besar pendiri NU, kiai sepuh, dan Mustasyar PBNU akan bermusyawarah untuk mencari titik temu.
  • Ketua PCNU Jombang (Gus Fahmi) menginstruksikan seluruh jajaran di Jombang tidak reaktif dan tetap fokus menjalankan program organisasi di daerah.

 

SURYA.co.id | JOMBANG - Suara penyejuk datang dari Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, di tengah memanasnya dinamika internal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Ketua Majelis Pengasuh Ponpes Bahrul Ulum Tambakberas sekaligus dzuriyah pendiri NU, KH Hasib Wahab Chasbullah, mendorong penyelesaian polemik tanpa opsi pemberhentian terhadap Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf.

Menurut Gus Hasib, langkah memakzulkan ketua umum justru membuka preseden buruk bagi organisasi sebesar NU. Karena itu, ia menawarkan diri menjadi jembatan dialog antara jajaran Syuriah dan Tanfidziyah PBNU.

Dorong Musyawarah

Gus Hasib menjelaskan bahwa persoalan yang muncul semestinya ditangani melalui forum resmi yang menghadirkan unsur Syuriah dan Tanfidziyah secara terbuka.

Ia menilai ruang bersama tersebut lebih tepat untuk mencari jalan keluar dibanding menerbitkan surat pemberhentian.

"Saya kira masalah ini bisa diselesaikan lewat rapat PBNU dan Syuriah," ucapnya kepada Tribunjatim.com, Selasa (25/11/2025).

Ia menambahkan, munculnya risalah rapat harian yang menjadi pemantik polemik kemungkinan dipengaruhi informasi yang tidak utuh.

Dirinya menekankan bahwa aturan organisasi yakni AD/ART NU, Rais Aam tidak memiliki kewenangan untuk memberhentikan ketua umum.

"Surat itu sendiri belum jelas," imbuhnya.

Dzuriyah Pendiri NU Siap Turun Tangan

Melihat situasi yang berkembang, Gus Hasib berinisiatif menggalang musyawarah keluarga besar pendiri NU.

Ia menyebut para putra-putri serta cucu pendiri akan segera berkumpul untuk mencari titik temu.

Selain itu, beberapa kiai sepuh dan jajaran Mustasyar PBNU juga akan dilibatkan dalam upaya mendamaikan kedua pihak.

"Dalam waktu dekat kami, dzuriyah pendiri NU, akan bermusyawarah. Kita akan berusaha mengislahkan bersama para kiai sepuh," ungkapnya.

Sosok Gus Hasib

KH Mohammad Hasib Wahab Chasbullah merupakan putra dari KH Abdul Wahab Hasbullah, Pahlawan Nasional dan salah satu tokoh utama pendiri NU.

Lahir pada 3 Desember 1949 di Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Gus Hasib tumbuh dalam lingkungan yang sangat dekat dengan tradisi perjuangan NU.

Ayahnya pernah menjabat Rais Aam PBNU selama lebih dari dua dekade (1947-1971) sekaligus tokoh penting lahirnya Gerakan Pemuda Ansor.

Dengan latar belakang tersebut, Gus Hasib berharap dinamika yang terjadi saat ini dapat segera mereda dan NU kembali fokus pada khidmah keumatan.

Dinamika internal yang tengah berkembang di tubuh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) turut menjadi perhatian Ketua PCNU Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik (Gus Fahmi).

Ia mengingatkan seluruh jajaran NU di Kabupaten Jombang agar tidak terseret arus polemik yang terjadi di tingkat pusat.

Instruksi tersebut ditujukan kepada seluruh struktur organisasi, mulai dari PCNU, Majelis Wakil Cabang (MWC) hingga pengurus ranting NU.

Gus Fahmi menekankan pentingnya menjaga ketenangan dan tetap menjalankan amanah organisasi.

"Seluruh pengurus di tingkat cabang, MWC hingga ranting saya minta tidak reaktif dalam menanggapi dinamika yang muncul di PBNU akhir-akhir ini," ucap Gus Fahmi, pada Selasa (25/11/2025).

Ia menegaskan bahwa NU memiliki fondasi kuat sebagai jam’iyah yang diwariskan oleh para ulama besar, sehingga perbedaan atau dinamika apapun tidak akan menggoyahkan keutuhannya.

Menurutnya, situasi di pusat tidak seharusnya menghambat pelaksanaan program di tingkat daerah.

Karena itu, ia menginstruksikan para pengurus tetap berkonsentrasi pada tugas masing-masing dan melanjutkan program-program yang telah direncanakan.

"Saya meminta seluruh pengurus di Kabupaten Jombang untuk fokus pada wilayah kerjanya masing-masing agar roda organisasi terus berjalan," tegasnya.

Gus Fahmi juga mengimbau para kader untuk tidak larut dalam polemik yang tengah terjadi di PBNU dan menyerahkan sepenuhnya penyelesaian persoalan kepada Allah SWT.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.