Harga Emas Antam Bisa Tembus Rp 2,7 Juta per Gram di Akhir Tahun  
Vito November 25, 2025 11:30 PM

TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA - Harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (Antam) kembali melesat seiring dengan penguatan harga emas global. Harga emas diproyeksi masih akan terus menguat hingga akhir 2025, disokong oleh berbagai sentimen internal dan eksternal.

Adapun, harga emas batangan bersertifikat di Logam Mulia Antam naik Rp 40.000/gram, dari sebelumnya Rp 2.340.000/gram menjadi Rp Rp 2,38 juta per gram pada Selasa (25/11/2025).

Di lain sisi, harga buyback logam mulia naik Rp 40.000 per gram, dari sebelumnya Rp 2,20 juta/gram menjadi Rp 2,24 juta/gram. Dengan demikian, selisih antara harga emas dan harga buyback hari ini adalah Rp 139.000 per gram.

Di tengah kondisi itu, harga emas di pasar spot  juga mencatatkan kenaikan. Pada perdagangan Selasa (25/11) pukul 16.05, harga emas global kembali menyentuh 4.129,11 dolar AS per ons troi atau meningkat 1,55 persen secara mingguan, dan 3,73 persen secara bulanan, setelah sebelumnya sempat mengalami tekanan.

Ibrahim Assuaibi, Pengamat Ekonomi, Mata Uang, dan Komoditas, menyampaikan, kenaikan harga emas saat ini disokong oleh berbagai faktor.

Dari sisi internal, ia berujar, kenaikan harga emas didorong produksi emas PT Freeport Indonesia yang masih berhenti pasca insiden longsor di tambang bawah tanah Grasberg pada September 2025 lalu. Diperkirakan Ibrahim, Freeport Indonesia masih akan berhenti berproduksi hingga bulan April 2026 nanti.

“Nah, kekosongan bahan baku membuat gerai Antam dan Pegadaian juga lebih sedikit stoknya. Permintaannya tinggi, tetapi barangnya tidak ada, ini yang membuat harga logam mulia ini masih bertahan di atas,” ucapnya, kepada Kontan, Selasa (25/11).

Pemangkasan suku bunga

Sementara dari sisi eksternal, Fahmi menyatakan, ada potensi Federal Reserve (Fed) akan memangkas suku bunga pada pertemuan bulan Desember seiring dengan terus mengalirnya data ekonomi AS. Saat ini keyakinan pasar akan pemangkasan suku bunga The Fed kembali naik jadi 80 persen.

Keyakinan pasar meningkat setelah komentar dari Gubernur Fed Christopher Waller yang mendukung penurunan suku bunga di bulan Desember, senada dengan komentar Jumat lalu dari Presiden Fed New York, John Williams, yang mengatakan bahwa penurunan suku bunga di bulan Desember dimungkinkan karena pasar tenaga kerja yang melemah.

Selain itu, dia menambahkan, ada situasi perpolitikan di Asia antara Tiongkok dengan Jepang dan Taiwan, di mana Jepang akan memasang rudal di dekat Taiwan untuk menangkis apabila ada serangan dari Tiongkok. Ketegangan juga jadi satu sentimen eksternal pergerakan harga emas ke depan.

Dengan kondisi itu, Ibrahim menyebut, peluang kenaikan harga emas masih terbuka. Ia memproyeksi harga emas bisa menyentuh Rp 2,5 juta/gram bahkan bisa melesat hingga menyentuh Rp 2,7 juta/gram hingga akhir tahun 2025.

“Kemarin harga emas global mendekati 4.500 dolar AS, artinya apa, kalau besok naik lagi mencapai 4.500 dolar AS maka harga Logam Mulia bisa di atas Rp 2,5 juta, dan saya perkirakan Rp 2,7 juta di akhir tahun bisa kena,” tukas.

Sementara untuk harga emas global, berdasarkan data hari ini Ibrahim memproyeksi harga akan bergerak di kisaran 4.230 dolar AS per ons troi hingga akhir tahun 2025.

Sedangkan untuk tahun depan, Ibrahim memproyeksi harga emas Antam akan menyentuh Rp 2,6 juta per gram. Adapun emas global diperkirakan akan bergerak di kisaran US$ 4.600 per ons troi. (Kontan/Vatrischa Putri Nur)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.