Jakarta (ANTARA) - Ajang Miss Universe 2025 kembali menjadi sorotan setelah finalis asal Pantai Gading, Olivia, memutuskan mengembalikan mahkota serta gelar pemenang kelima atau runner-up keempat yang baru saja diraihnya.
Melalui unggahan di Instagram pada Selasa, Olivia menjelaskan bahwa keputusan itu diambil untuk tetap setia pada nilai-nilai yang ia yakini.
“Aku menyaksikan langsung bahwa aku mampu mencapai hal-hal hebat meskipun menghadapi kesulitan. Namun untuk melanjutkan jalan ini, aku harus tetap setia pada nilai-nilaiku—rasa hormat, martabat, keunggulan, dan kesempatan yang setara—pilar terkuat yang membimbingku,” tulisnya.
Ia menambahkan bahwa prinsip yang ia junjung tinggi tidak memungkinkannya melanjutkan hubungan dengan pihak penyelenggara.
“Dengan hati penuh rasa syukur dan rasa hormat yang mendalam, dengan ini aku mengumumkan pengunduran diri dari gelar Miss Universe Afrika dan Oseania, serta dari segala afiliasi di masa mendatang dengan Komite Miss Universe,” ujarnya.
Pernyataan Olivia mengisyaratkan adanya hal yang mengganjal terkait penerimaan gelar tersebut, meski ia tidak mengungkapkan alasan secara rinci.
Ia hanya menegaskan komitmennya untuk terus mempertahankan nilai-nilai yang diyakininya.
Dalam kesempatan itu, Olivia juga menyerukan kepada komunitas kulit hitam untuk terus berkarya dan memasuki ruang-ruang yang selama ini mungkin tidak mengharapkan kehadiran mereka.
“Aku menyerukan kepada komunitas kulit hitam—Afrika, Karibia, Amerika, dan keturunan Afrika—teruslah memasuki ruang-ruang di mana kalian tidak diharapkan. Mari kita buka jalan bagi saudara-saudari kita yang akan mengikuti. Jangan biarkan siapa pun mendefinisikan siapa kita atau membatasi potensi kita. Kehadiran kita penting, dan suara kita harus didengar,” katanya.
Meski memilih mundur, perempuan 27 tahun itu tetap menyampaikan apresiasi dan ucapan selamat kepada Miss Universe 2025, Fatima Bosch.
“Mari kita terus menjunjung tinggi nilai-nilai kita dan berjuang menuju kejayaan bersama,” ujarnya.







