Ringkasan Berita:
- Warga Aceh Singkil terjebak di pohon sawit, berhasil diselamatkan Bupati Safriadi Oyon.
- Puluhan ribu pengungsi tersebar di Aceh, Sumut, dan Sumbar akibat banjir bandang dan longsor.
- Status darurat bencana ditetapkan: Aceh (28 Nov–11 Des), Sumbar (hingga 8 Des).
- Sekolah SMA/SMK di Sumut diliburkan sementara; sebagian beralih ke metode daring.
- Korban jiwa tercatat termasuk seorang siswa dan guru di Tapanuli Selatan.
TRIBUNNEWS.COM - Banjir besar melanda Sumatra, memaksa warga Aceh Singkil bertahan di atas pohon sawit demi selamat.
Sementara ribuan pelajar SMA/SMK di Sumatera Utara yang menjadi korban banjir terpaksa diliburkan.
Pulau Sumatra saat ini dilanda bencana hidrometeorologi besar.
Banjir bandang dan longsor menewaskan lebih dari puluhan orang, puluhan ribu mengungsi, dan akses vital di Aceh, Sumatera Utara, serta Sumatera Barat lumpuh.
Hampir seluruh kabupaten/kota terdampak; pemerintah menetapkan status darurat bencana 14 hari(28 Nov–11 Des).
Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Selatan mengalami banjir bandang dan longsor; jembatan rusak, akses jalan terputus.
Padang, Agam, dan sejumlah daerah lain dilanda banjir bandang; status tanggap darurat berlaku hingga 8 Desember
Bupati Aceh Singkil, Safriadi Oyon berhasil selamatkan warga yang terjebak banjir di pohon sawit.
Kala itu Safriadi bersama rombongan sedang memantau banjir melalui jalur sungai dari Singkil ke Gunung Meriah.
Sampai di kawasan Tanah Bara, Kecamatan Gunung Meriah, terlihat dua orang warga di atas sawit.
Melihat itu speed boat segara mendekat untuk memberikan pertolongan.
Dalam kondisi air deras, tidak mudah untuk mendekat. Setelah beberapa kali usaha akhirnya speed boat bisa mendekat.
Dua warga Tanah Merah itu, memasang jaring untuk kebutuhan hidup, satu hari sebelum banjir besar datang, pada 25 November 2025.
Nahas esoknya ketika mengangkat jaring perahunya tak sanggup melewati sungai Lae Cinendang, yang sedang deras.
Perahu pun hanyut. Hingga kemudian tersangkut di tanaman sawit.
Di tanaman sawit itukah warga bertahan, hingga akhirnya melintas rombongan Bupati Aceh Singkil, Safriadi.
"Mereka hendak menyeberang dengan melintasi derasnya arus sungai, namun sangkut di pohon kepala sawit," kata Zulkarnain yang ikut dalam rombongan Bupati Aceh Singkil
Kepala Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga mengatakan, aktivitas belajar mengajar SMA/SMK dan SLB yang terdampak banjir dan longsor diliburkan. sementara.
Dikatakannya, pihaknya sudah membuat surat edaran untuk seluruh cabang dinas pendidikan di Sumut.
Namun, untuk sekolah yang tidak terdampak banjir dan longsor tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar.
"Jadi kita sudah buat surat edaran untuk seluruh cabang dinas dan seluruh sekolah, artinya metode proses belajar mengajar ini kita sesuaikan, jadi untuk sekolah-sekolah yang satuan pendidikan yang terdampak tentu diberlakukan dengan metode daring atau belajar secara offline di rumah," jelasnya di Kantor Dinas Pendidikan Sumut Alexander Sinulingga di Kantor DPRD Sumut, Jumat (28/11/2025).
Dikatakannya, untuk pihak-pihak sekolah yang tidak banjir, diminta untuk berkoordinasi dengan cabang Dinas Pendidikan masing-masing.
"Tapi untuk satuan pendidikan yang tidak terdampak bencana alam, ini tetap melaksanakan proses belajar mengajar seperti biasa, jadi dikembalikan ke satuan pendidikan yang memang memahami kondisi wilayah masing-masing tapi tetap berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan melalui Cabang Dinas Pendidikan," ujarnya.
Langkah ini diambil sampai situasi normal kembali. Termasuk juga mengikuti status tanggap bencana darurat di Sumut.
"Sampai situasi ini normal, kita tahu status tanggap bencana darurat dalam dua minggu ke depan, kita lihat perkembangan sampai hari Minggu, kalau Senin ini kondisi sudah mulai normal tentu akan kita mulai proses belajar mengajar seperti biasa," ungkapnya.
Dijelaskannya, jika sejauh ini dia mendapat informasi jika dua orang meninggal dunia, terdiri dari satu siswa dan satu guru. Mereka meninggal saat di rumah dan menjadi korban di Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan.
"Sejauh ini informasi yang kami dapat ada satu siswa dan satu guru meninggal dunia akibat banjir di Batang Toru," jelasnya.