Dirut Garuda Indonesia Bicara Efisiensi: Tolak Tantiem-Potong Gaji Direksi 10%
kumparanBISNIS December 02, 2025 06:40 AM
Garuda Indonesia tengah melakukan berbagai langkah untuk efisiensi anggaran. Salah satunya adalah dengan rencana pemotongan gaji direksi sebesar 10 persen.
Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Glenny H. Kairupan menuturkan, keputusan ini juga sudah disepakati oleh jajaran direksi dalam rapat terakhir.
“Saya tawarkan kepada para direksi, bagaimana kalau direksi Garuda secara sukarela, karena pemimpin itu harus pribadi yang berani berkorban. Kalau kita tidak terima gaji, kita potong 10 persen, apakah sudah setuju? Ternyata semuanya setuju,” kata Glenny dalam RDP Garuda Indonesia dengan Komisi VI DPR RI di Gedung Parlemen, Jakarta Pusat pada Senin (1/12).
Glenny juga menuturkan bahwa ia sudah membuat kelompok kerja (Pokja) untuk menjalankan efisiensi tersebut. Glenny juga mengaku menolak pemberian tantiem. Berdasarkan ceritanya, ia sempat dihampiri oleh Sekretaris Komisaris untuk meminta penandatanganan tantiem untuk direksi dan komisaris. Ia mengaku menolak bonus itu.
“Dan saya melihat pemerintah sedang mengadakan pengetatan APBN, Garuda sedang rugi. Apa kata masyarakat kalau besok keluar di medsos perusahaan sedang rugi kok bagi-bagi tantiem? mohon maaf saya menolak, saya menolak,” ujarnya.
Selain pemotongan gaji dan penolakan pemberian tantiem, Glenny juga bercerita mengenai temuan terkait adanya staf perwakilan Garuda Indonesia di Jepang yang mengkomplain karena tiket perjalanannya diturunkan dari kelas bisnis.
Dengan temuan tersebut, Glenny langsung melakukan pergantian staf yang dimaksud. Hal ini ditujukan sebagai salah satu langkah efisiensi.
“Saya minta kepada human capital ganti perwakilan yang ada di Jepang. Langsung dibuat, hari itu juga ditarik balik. Dan efisiensi yang dilakukan juga, penempatan (biasanya) kita punya perwakilan 2-3 orang, itu kita cabut, hanya 1 orang. Biarkan local staff yang lebih banyak. Karena kita harus membiayai mereka punya allowance,” cerita Glenny.
Wakil Direktur Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, juga menuturkan langkah efisiensi lainnya. Salah satunya adalah dengan penghematan avtur oleh armada Garuda Indonesia.
Dengan langkah itu, Thomas mengeklaim Garuda Indonesia sudah bisa melakukan penghematan hingga 21 juta liter avtur.
“Jadi penggunaan avtur, kami juga kita lakukan efisiensi, yaitu pada waktu kita (pesawat) taxi kita pakai menggunakan satu engine supaya menghemat avtur dan itu sudah bisa menghasilkan sekitar 21 juta liter (penghematan),” kata Thomas.
Thomas juga merespons rencana pemotongan gaji direksi 10 persen yang disebut oleh Glenny. Menurut Thomas hal itu memang akan dilakukan namun belum bisa dipastikan terkait waktu penerapannya.
“Yang sudah pasti kan sudah disampaikan (oleh Glenny dalam rapat bersama DPR). Jadi itu ya, itu yang akan menjadi patokannya buat nanti ke depannya. Mungkin nanti disampaikan lagi ya, nanti ya (terkait penerapan),” ujar Thomas.