BANJARMASINPOST.CO.ID, PELAIHARI - Komitmen Pemerintah Kabupaten Tanahlaut (Tala), Kalimantan Selatan (Kalsel), untuk mencetak generasi ulama dan cendekia muslim berwawasan global memasuki fase baru.
Tak sekadar menyalurkan bantuan, Pemkab kini menjadikan beasiswa pendidikan agama ke luar negeri sebagai program strategis pembangunan SDM.
Dalam penyerahan beasiswa yang digelar di Aula Rakat Manuntung Pelaihari, Rabu (3/12/2025), Bupati H Rahmat Trianto menegaskan bahwa investasi terbesar daerah bukan lagi pada infrastruktur semata, melainkan pada kualitas manusia—khususnya generasi muda yang kelak memimpin daerah.
“Fokus tahun depan pembangunan manusia. Targetnya kaum muda, sebab merekalah pemimpin berikutnya. Maka semuanya harus dipersiapkan,” tegas Rahmat, menandai perubahan orientasi pembangunan daerah.
Bupati juga menyebut para penerima beasiswa sebagai orang pilihan. Ia mengingatkan bahwa tidak semua diberi kemampuan dan kesempatan yang sama, sementara godaan digital—terutama gawai—membuat banyak anak teralihkan dari pengembangan diri.
Dari laporan Ketua MUI Tala KH Ahmad Syarifudin Noor, tahun ini verifikasi penerima beasiswa telah rampung dan mulai dibiayai melalui perubahan APBD 2025 pada Bagian Kesra.
Tahun 2026, pengelolaan bantuan pendidikan luar negeri diagendakan dialihkan ke MUI untuk memperkuat tata kelolanya.
Sebanyak delapan penerima akan berangkat atau baru melanjutkan studi ke lembaga pendidikan terkemuka seperti Darul Mustafa Tarim, Universitas Al Azhar Kairo, dan Universitas Al Ahgaff, masing-masing dengan beasiswa Rp 35 juta.
Sementara itu 52 mahasiswa lainnya—yang sudah menempuh studi di berbagai perguruan tinggi Timur Tengah—mendapat dukungan Rp 10 juta untuk menunjang keberlangsungan pendidikan mereka.
H Rahmat memastikan jumlah penerima dan besaran beasiswa akan ditingkatkan tahun depan, sejalan dengan fokus pembangunan SDM.
“Pemerintah dan guru sebagai tim penyeleksi hanya perantara. Kalian yang menentukan masa depan. Maka bersyukurlah yang hari ini mendapat kesempatan ini karena tidak semua orang bisa,” ujarnya.
Dengan langkah ini, Pemkab Tala ingin memastikan bahwa generasi muda tidak hanya berilmu agama, tetapi juga siap menjadi rujukan dan penggerak kemajuan daerah ketika kembali ke Tanahlaut.
(banjarmasinpost.co.id/banyu langit roynalendra nareswara)