Kami tambahkan satu di luar tiga provinsi (terdampak bencana) dan bisa membantu menjadi hub, yaitu Universitas Jambi

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menyediakan sebanyak 28 kampus sebagai posko untuk membantu menangani dampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.

"Beberapa hal yang kami lakukan secara lebih rinci yaitu membagi kampus posko," kata Direktur Jenderal (Dirjen) Riset dan Pengembangan Kemendiktisaintek Fauzan Adziman dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin.

Lebih lanjut dia memaparkan 28 kampus posko itu adalah Universitas Syiah Kuala (USK), Universitas Teuku Umar, Universitas Jabal Ghafur, Universitas Almuslim Bireuen, Universitas Malikussaleh, Universitas Samudra, dan Politeknik Negeri Lhokseumawe di Aceh.



Kemudian terdapat 11 kampus posko di Sumatera Utara yakni Universitas Negeri Medan, Politeknik Negeri Medan, Universitas Prima Indonesia, Universitas Sumatera Utara (USU), Universitas Pembangunan Panca Budi, Universitas Islam Sumatera Utara, Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara, Universitas Medan Area, Universitas Graha Nusantara, Universitas Aufa Royhan, dan Universitas Muhmmadiyah (UM) Tapanuli Selatan.

Lalu ada pula 9 kampus posko di Sumatera Barat, yakni Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, ISI Padangpanjang, Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat, Universitas Baiturrahmah, Politeknik Negeri Padang, Universitas Negeri Padang, Universitas Putra Indonesia, dan Universitas Andalas (Unand).

Selain kampus yang berada di wilayah bencana, Fauzan menyampaikan ada pula kampus posko yang berlokasi dekat dengan titik wilayah bencana yakni Universitas Jambi di Provinsi Jambi.



"Kami tambahkan satu di luar tiga provinsi (terdampak bencana) dan bisa membantu menjadi hub, yaitu Universitas Jambi," kata dia.

Diketahui, kampus posko merupakan kampus yang ditugaskan berfungsi sebagai pusat koordinasi di lokasi atau terdekat dengan area bencana. Kampus itu bertugas memetakan kebutuhan masyarakat terdampak bencana dan memberikan layanan yang dapat dijangkau dari setiap kampus posko.

Sebelumnya Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Fauzan dalam kesempatan yang sama telah menyampaikan terdapat sebanyak 60 perguruan tinggi yang terdampak bencana banjir dan longsor di Sumatera.

Enam puluh perguruan tinggi itu terdiri atas 4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 27 Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Aceh, 1 PTN dan 13 PTS di Sumatera Utara, serta 9 PTN dan 6 PTS di Sumatera Barat.