TRIBUNJATENG.COM, BLORA - Delapan santriwati Muhammadiyah Boarding School (MBS) Tahfidzul Qur'an Al Maa'uun Blora tenggelam di Sungai Lusi, Kedungjenar, Kecamatan Blora, Kabupaten Blora, Kamis (11/12/2025) pagi sekira 06.30 WIB.

Adapun tiga santriwati dikabarkan ditemukan dalam keadaan selamat. Sementara lima santriwati, hingga pukul 10.52 WIB belum ditemukan.

Saat ini, BPBD Blora bersama warga sekitar tengah berusaha melakukan pencarian korban.

Pencarian korban dilakukan dengan melakukan penyisiran sungai. Selain itu, beberapa alat juga tampak digunakan, mulai perahu karet, dengan jaring.

Salah seorang santriwati Muhammadiyah Boarding School Tahfidzul Qur'an Al Maa'uun Blora, Ardina Kiki Sulistyawati (13), mengatakan kedelapan korban itu sedang main di sungai.

"Awalnya mereka mau lihat arus sungai, terus mereka sudah kita bilangin. Jangan masuk, tapi tetap masuk. Ada delapan orang," jelasnya.

Lebih lanjut, menurutnya dari kedelapan santriwati tersebut berbeda-beda kelas.

"Ada kelas 7, ada yang kelas 8, ada yang kelas 9, ada yang kelas 10, ada yang kelas 11, dan ada yang kelas 12," jelasnya santriwati kelas 10 itu.

Kiki menyampaikan mereka para korban rencananya mau cari kerang di sungai. Namun dirinya melarang agar mereka tidak ke sungai. Tetapi tetap ke sungai.

"Tadi mereka bilang katanya mau nyari kerang tapi biasanya kerang kan musiman. Terus juga karena habis hujan, terus naik airnya semakin naik terus arusnya kencang," terangnya.

Menurutnya awalnya seorang santriwati tidak bisa berenang, kemudian minta tolong ke teman-temannya. Lalu temannya berusaha membantu. Tetapi malah ikut tenggelam. Sebagian santriwati selamat.

"Tiga selamat, tapi beda-beda tempat saat ditemukan," paparnya.(Iqs)