TRIBUNJATENG.COM, TEGAL - Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Tegal tengah mewaspadai modus operandi baru peredaran narkotika melalui cairan liquid rokok elektrik atau vape.
Modus tersebut menjadi tren baru dan sudah ditemukan di beberapa daerah Indonesia.
Kepala BNN Kota Tegal, Nasrudin mengungkapkan kewaspadaan terhadap narkotika jenis liquid vape itu dalam wawancara khusus dengan wartawan Tribun Jateng, Fajar Bahruddin Achmad di Kantor BNN Kota Tegal, Kamis (27/11/2025).
Berikut kutipannya.
Belum lama ini, BNN Kota Tegal mendatangi beberapa vape store, ada apa?
Kami melakukan inspeksi dan pemantauan rutin untuk memastikan tidak ada peredaran liquid vape yang mengandung narkotika atau zat berbahaya.
Kita pernah dengar dan memperoleh informasi di Singapura, telah ditemukan liquid vape yang mengandung narkotika sehingga ada larangan.
Kami berjaga-jaga supaya tidak terjadi di Indonesia.
Kegiatan ini juga untuk memberikan edukasi kepada pemilik toko agar lebih waspada terhadap produk yang mereka terima dan jual.
Apakah narkotika dalam bentuk liquid ini sudah marak di Indonesia?
Peredarannya tidak bisa dikatakan masif, tetapi tren penyalahgunaannya mulai muncul di beberapa daerah.
Karena bentuknya cair dan mudah dicampurkan ke liquid vape, metode ini menjadi celah yang dimanfaatkan oknum tertentu.
Itulah sebabnya BNN terus meningkatkan pengawasan.
Peredaran narkotika bentuk liquid mulai meningkat dalam beberapa tahun terakhir, terutama melalui rokok elektrik atau vape.
Kasusnya tidak sebesar sabu dan ganja. Namun tren ini perlu diwaspadai karena bentuknya lebih mudah disembunyikan.
Apakah ada penemuan di wilayah kerja BNN Kota Tegal?
BNN Kota Tegal yang membawahi Kota Tegal, Kabupaten Tegal, dan Kabupaten Brebes, sampai saat ini belum menemukan narkotika dengan modus liquid vape.
Kami sudah melakukan inspeksi ke tiga toko, semuanya nihil.
Namun kami tetap melakukan langkah pencegahan dan pengawasan ketat untuk memastikan wilayah tetap aman dari ancaman tersebut
Seperti apa modusnya?
Bicara modus narkotika melalui liquid vape ini, secara umum dengan mencampurkan narkotika dalam liquid vape.
Kemudian dipasarkan sebagai produk premium.
Penjualan dilakukan melalui media sosial atau pesan pribadi, sehingga sulit terdeteksi.
Ada juga yang menggunakan kemasan serupa produk legal agar tidak mencolok.
Namun modus-modus ini masih dalam pengawasan dan belum ditemukan di Kota Tegal.
Pelaku umumnya menjual liquid melalui platform digital, seperti media sosial, marketplace, atau komunitas vape dengan label bahan kimia atau perasa tertentu.
Sedangkan transaksinya menggunakan sistem pre-order, pengiriman kurir, atau titik temu yang sulit dilacak.
Apakah ada modus liquid dengan kandungan narkotika ini diberikan kepada orang yang tidak tahu agar ketagihan?
Secara umum, modus seperti ini memungkinkan, namun belum ditemukan kasusnya di wilayah kami.
Karena itu, BNN selalu mengimbau masyarakat untuk berhati-hati menggunakan produk yang tidak jelas asal-usulnya, dan jangan menerima vape atau cairan dari orang yang tidak dikenal.
Modus tersebut bisa jadi juga iya, ada kasus dicampur zat adiktif tanpa disampaikan pengguna terlebih dahulu.
Hal ini berbahaya karena pengguna tidak sadar, dia sedang mengonsumsi narkotika yang berakibat ketergantungan tanpa memahami sumbernya.
Selain liquid, modus baru apa lagi yang disalahgunakan untuk pencemaran narkoba?
Tren penyalahgunaan kini mengarah pada produk berbasis edible, seperti permen, cookies, obat sintetis, dan tembakau herbal yang dicampur zat aktif.
Semua dibuat menyerupai produk sehari-hari agar sulit dideteksi.
Kemudian peralatan elektronik atau barang digunakan sebagai media penyimpanan.
Sedangkan, penjualan melalui online shop dengan kedok produk herbal atau kimia tertentu.
BNN terus melakukan pemantauan terhadap pola baru yang muncul.
Prinsip kami, membuka diri ketika ada informasi dari masyarakat, lalu kami tindaklanjuti di lapangan.
Apa upaya BNN Kota Tegal dalam mencegah peredaran narkoba, khususnya kalangan anak muda?
Kami melakukan berbagai langkah pencegahan, seperti sosialisasi ke sekolah, kampus, dan komunitas pemuda.
Kemudian melalui program Desa Bersinar (Bersih Narkoba) dan razia rutin di tempat hiburan dan titik rawan
Termasuk bekerjasama dengan aparat, sekolah, dan orang tua untuk membangun lingkungan yang waspada narkoba.
Kampanye di media sosial agar informasi pencegahan lebih mudah diakses anak muda.
Tahun 2025 ini ada berapa kasus yang berhasil ditangani BNN Kota Tegal?
Tahun ini, terhitung sejak Januari- November 2025, BNN Kota Tegal telah mengamankan sebanyak 6 pelaku kasus narkotika.
Kasus tersebut murni yang diungkap oleh institusi BNN, termasuk yang gabungan dengan BNN Nasional dan BNN Provinsi.
Kasus pertama pada Januari 2025, tiga tersangka berinisial BA, MS, dan BNA ditangkap di sebuah hotel Kota Tegal.
Barang bukti yang diamankan sabu sebanyak 21,47 gram dan pil ekstasi sebanyak 62 butir.
Kasus kedua pada April 2025, dua tersangka berinisial FH dan AP ditangkap di wilayah Kota Tegal.
Barang bukti yang diamankan adalah ganja sebanyak 15 gram.
Kasus ketika pada April 2025, satu tersangka berinisial AJM ditangkap di wilayah Lebaksiu, Kabupaten Tegal.
Barang bukti yang diamankan sabu sebanyak 551 gram dan pil ekstasi sebanyak 600 butir.
Selain fungsi pemberantasan narkotika, BNN Kota Tegal juga melakukan rehabilitasi bagi masyarakat pengguna narkotika.
Saat ini ada sebanyak 20 pengguna narkotika yang sedang menjalani rehabilitasi.
Apa imbauan untuk masyarakat?
Tetap waspada terhadap produk konsumsi berbentuk liquid atau makanan yang tidak jelas asal-usulnya.
Jika ragu, hindari penggunaan, segera konsultasi layanan kesehatan atau BNN, dan laporkan temuan mencurigakan agar tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Kami mengajak masyarakat untuk selalu waspada terhadap produk yang tidak jelas kandungannya, termasuk liquid vape.
Melapor jika menemukan aktivitas mencurigakan terkait narkoba.
Mengawasi anak-anak dan remaja dalam penggunaan gawai serta interaksi digital.
Menjauhi narkoba dalam bentuk apa pun, karena dampaknya sangat merusak kesehatan dan masa depan.
BNN Kota Tegal siap membantu kapan pun masyarakat membutuhkan informasi atau penanganan terkait penyalahgunaan narkoba.(fba)