Siapa Michael Wishu? Bos Terra Drone yang Jadi Tersangka Imbas Kantor Kebakaran Tewaskan 22 Karyawan
Musahadah December 11, 2025 01:32 PM

 

SURYA.CO.ID - Polisi menangkap Direktur Utama PT Terra Drone Indonesia, Michael Wishnu Wardana, Rabu (10/12/2025).

Michael Wishnu merupakan Direktur PT Terra Drone Indonesia, yang kantornya di Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, mengalami kebakaran, Selasa (9/12/2025) siang.

Akibat insiden kebakaran itu, sebanyak 22 orang dinyatakan meninggal dunia. 

Kini, Michael Wishnu pun ditetapkan sebagai tersangka.

"Ya (tersangka), yang bersangkutan sudah kami tangkap," kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat AKBP Roby Saputra, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.

Michael Wishnu dijadwalkan untuk diperiksa oleh Polres Metro Jakarta Pusat pada Rabu. Namun Wishnu tidak hadir dalam pemeriksaan.

"Dirut Terra Drone komunikasi dengan penyidik kami untuk klarifikasi (pada Rabu) tapi tidak hadir," ujar Roby.

Saat ditanya lanjut soal kronologi penangkapan MWW, Roby belum memberikan penjelasan lebih lanjut.

Sosok Michael Wishnu

Michael Wishnu Wardhana menjabat sebagai Direktur dan pemimpin Terra Drone Indonesia.

Ia dikenal sebagai sosok muda berprestasi yang memiliki keahlian di bidang teknologi drone, sekaligus memimpin operasional perusahaan secara menyeluruh.

Michael menempuh pendidikan di Teknik Dirgantara, Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara, ITB (angkatan 2001), dan memiliki kemampuan teknis yang kuat di bidang pengembangan drone.

Di posisi puncak Terra Drone Indonesia, Michael rutin tampil sebagai pembicara di seminar nasional maupun internasional, membagikan wawasan tentang inovasi drone dan pemanfaatan teknologi modern.

Keterlibatan Michael dalam proyek desain dan pengembangan drone membuktikan dedikasinya untuk mengembangkan teknologi dalam negeri sekaligus menempatkan namanya di panggung internasional.

Michael turut berkontribusi dalam proyek Micro Drone Beroda untuk Ruang Terbatas bernama "Zeke01", bekerja sama dengan sejumlah pakar seperti Yazdi Ibrahim Jenie, Zeke Denver Wouters De Cilva, dan lainnya.

Keterlibatannya menunjukkan komitmen untuk memajukan teknologi drone dalam negeri sekaligus menegaskan reputasinya di tingkat internasional.

Sebagai pucuk pimpinan Terra Drone Indonesia, Michael kerap diundang untuk menjadi pembicara di berbagai seminar dan acara internasional, membahas inovasi drone dan teknologi canggih.

Ia pernah menjadi pembicara dalam kegiatan CSR Award 2019 yang berlangsung di Sanur, Bali, pada 1 Agustus 2019, membagikan pengalaman dan wawasan praktis dalam pengembangan teknologi industri.

Michael juga tampil sebagai pembicara dalam acara Foreng 10 dengan tema "Future Solution for Lifecycle Construction" yang digelar di Telkom Landmark Tower pada 12–13 November 2019, dikutip dari kanal YouTube WIKA EXO.

Pada 20 November 2020, Michael kembali diundang sebagai pembicara dalam Malaysia Drone Tech Festival 2020, seperti tercatat di akun Instagram resmi perusahaan @terradrone_id.

Tidak hanya itu, ia juga menjadi pembicara pada Forum Engineering 2020 dengan topik menarik bertajuk "Drone and Smart Cities" yang menyoroti pemanfaatan teknologi drone di perkotaan.

Pada ajang Aeroscape Innovation Summit (AIS) 2023 yang diselenggarakan oleh ITB, Michael tampil sebagai salah satu dari 13 pakar yang diundang untuk berbagi insight di bidang drone dan inovasi teknologi.

Kehadirannya dalam berbagai seminar internasional membuktikan bahwa Michael bukan hanya ahli manajemen, tetapi juga memiliki pemahaman mendalam tentang teknologi drone modern.

Pada Januari 2024, ia kembali menjadi narasumber dalam Webinar Drone Industry Outlook 2024, memberikan analisis terkait tren industri drone global dan peluang pengembangan teknologi masa depan.

Nama Michael juga tercatat dalam dokumen resmi dgip.go.id sebagai salah satu pendesain Micro Drone Beroda untuk Ruang Terbatas "Zeke01", proyek inovatif yang melibatkan teknologi drone mini.

Dalam proyek Zeke01, Michael bekerja bersama sejumlah pakar lain, antara lain Yazdi Ibrahim Jenie, Zeke Denver Wouters De Cilva, Javensius Sembiring, Yohanes Bimo Dwianto, Joshua Levin Kurniawan, Ray Ozma, dan Muhammad Luthfi Azzam.

Kontribusi Michael dalam desain dan pengembangan drone menunjukkan komitmennya untuk memajukan teknologi dalam negeri sekaligus mengukir reputasi profesional di kancah internasional

10 Saksi Diperiksa

Hingga Rabu (10/12/2025) malam, sebanyak 10 orang saksi diperiksa terkait kebakaran di gedung kantor PT Terra Drone Indonesia.

Mereka yang diperiksa terdiri dari karyawan perusahaan, warga sekitar dan dinas terkait.

Sementara pemilik gedung yang ditempati PT Terra Drone Indonesia juga akan diperiksa dalam waktu dekat.

"Iya pasti (pemilik gedung diperiksa)," kata Roby.

Michael Wishnu disangkakan Pasal 187 KUHP tentang perbuatan yang mengakibatkan kebakaran, Pasal 188 KUHP tentang kelalaian yang mengakibatkan kebakaran dan Pasal 359 KUHP tentang kelalaian menyebabkan orang lain mati.

Penjelasan Manajemen PT Terra Drone Indonesia

Manajemen PT Terra Drone Indonesia menyebut gedung yang terbakar di Cempaka Putih, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (9/12/2025), sudah digunakan dua tahun sejak 2023. 

“Kurang lebih kami menempati sudah dua tahun, sejak awal kami mengakuisisi perusahaan lokal. Saat ini kami masih sewa (kantor),” kata Human Resource Business Partner Terra Drone, Umaidi Suhari, saat ditemui di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Rabu (10/12/2025).

Berkaitan dengan jalur evakuasi yang disorot Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, Umaidi mengatakan bahwa ruko tersebut dilengkapi lift dan tangga untuk bermobilisasi.

“Bisa lihat sendiri ya keadaan ruko seperti apa. Bisa juga disamakan dengan beberapa ruko yang lain. Di dalamnya kami ada lift, kami juga ada tangga,” jelas Umaidi.

Namun, saat kejadian, ada hal-hal yang berada di luar kendali pihak manajemen, yang mengakibatkan banyak karyawan terjebak di lantai atas.

“Tapi memang pada saat itu keadaan benar-benar di luar kontrol kami semua,” kata dia.

Pihak manajemen belum memutuskan langkah apa pun, termasuk menuntut pihak pemilik ruko terkait sulitnya akses evakuasi.

Mereka masih fokus pada pemenuhan hak 22 karyawan yang tewas dalam kejadian ini.

22 Orang Tewas

Sebelumnya, kebakaran terjadi di Gedung Kantor Terra Drone, Jalan Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Selasa (9/12/2025).

Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebutkan, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.

Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.

Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.

Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.

"Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo Purnomo Condro di lokasi, Selasa.

Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.

"Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop," tutur Susatyo.

Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.

"Asap naik ke lantai 2, 3, dan sebagainya, oksigen juga kurang, sehingga banyak yang meninggal karena lemas di atas," kata Susatyo.

Semua korban meninggal dibawa ke RS Polri Kramat Jati dan sudah berhasil diidentifikasi.

Kronologi Kejadian

Informasi resmi dari Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta menyebutkan, kebakaran di Gedung Terra Drone mulai diketahui sejak pukul 12.43 WIB.

Tim Damkar kemudian meluncur ke lokasi kejadian dan mulai melakukan pemadaman pada pukul 12.50 WIB.

Lalu, sekitar pukul 14.10 WIB, tim Damkar telah berhasil memadamkan api dan melakukan pendinginan di lokasi kejadian.

Polres Metro Jakarta Pusat pada pukul 17.00 WIB mengonfirmasi jumlah total korban meninggal sebanyak 22 orang.

"Terdiri dari tujuh orang laki-laki dan 15 orang perempuan. Untuk 22 korban sudah dibawa ke RS Polri," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro.

Dari semua korban meninggal, ada satu orang ibu hamil dengan usia kandungan tujuh bulan.

"Rata-rata korban meninggal ditemukan di lantai 3, 4, dan 5. Sebab (karyawan) yang berada di lantai 6 bisa langsung ke rooftop," tutur Susatyo.

Menurutnya, para korban meninggal rata-rata disebabkan kekurangan oksigen sehingga menyebabkan lemas dan berujung kepada kematian.

Pada Rabu, kepolisian telah menyatakan bahwa semua jenazah korban telah teridentifikasi dan boleh diambil oleh pihak keluarga.

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.