80 KK Korban Banjir Bandang Padang Tinggal di Huntara Hingga Hunian Tetap Dituntaskan Pemko
Rahmadi December 15, 2025 10:27 AM

 

TRIBUNPADANG.COM, PADANG – Korban banjir bandang Padang masih menetap di hunian sementara (huntara) Kampung Nelayan, Kelurahan Lubuk Buaya, Kecamatan Koto Tangah, hingga pembangunan hunian tetap dituntaskan Pemerintah Kota Padang.

Pemko Padang memastikan korban banjir bandang Padang akan tetap tinggal di huntara selama proses penyediaan hunian tetap berjalan dan belum siap digunakan.

Relokasi  dilakukan Pemko Padang untuk memindahkan warga terdampak ke tempat yang lebih aman pascabanjir bandang yang melanda ibu kota Sumbar pada Kamis (27/12/2025) lalu.

Kepala UPT Rusunawa Hunsus Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kota Padang, Angga Liberdo, mengatakan para penyintas telah menempati huntara tersebut selama empat hari terakhir.

“Para korban sudah pindah sejak Rabu kemarin. Jadi, sudah empat hari mereka tinggal di sini. Total yang menetap sebanyak 80 kartu keluarga,” ujar Angga Liberdo saat ditemui TribunPadang.com di lokasi, Minggu (14/12/2025).

Ia menjelaskan, para penyintas yang menempati huntara Kampung Nelayan berasal dari sejumlah kecamatan di Kota Padang.

“Sebanyak 80 KK ini merupakan warga terdampak banjir bandang dari Kecamatan Koto Tangah, Nanggalo, Kuranji, dan Pauh,” bebernya.

Menurut Angga, hunian sementara ini hanya bersifat sementara hingga pembangunan hunian tetap bagi para korban rampung dikerjakan oleh Pemko Padang.

“Saat ini Pemko Padang terus berupaya mempercepat relokasi ke hunian tetap. Selama tempat tinggal permanen belum siap, para pengungsi masih menetap di huntara ini,” jelasnya.

Ia menambahkan, seluruh penyintas yang tinggal di lokasi tersebut merupakan korban banjir bandang dengan kategori kerusakan rumah berat.

“Semua yang tinggal di sini rumahnya rusak berat, bahkan ada yang hancur akibat bencana kemarin,” tutupnya.

Di huntara tersebut, para pengungsi mendapatkan fasilitas tempat tinggal berupa dua kamar tidur, perabotan rumah tangga, hingga perlengkapan memasak.

“Fasilitas di sini sudah lengkap, sehingga pengungsi hanya tinggal menempati saja,” katanya.

Selain itu, kebutuhan makan para penyintas juga disediakan oleh Dinas Sosial Kota Padang.

“Untuk konsumsi, pengungsi mendapatkan makan siang hingga malam,” jelasnya.

Lebih lanjut, Pemko Padang juga melakukan pemantauan rutin terhadap kondisi para penyintas, baik dari sisi kesehatan maupun pemulihan trauma.

“Kami menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan dan trauma healing. Kegiatan ini dibantu oleh Dinas Kesehatan, TNI, dan Polri,” pungkasnya.(*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.