Dua Kubu Keraton Solo Rapat Bersama dengan Pemkot Solo 
December 16, 2025 07:14 AM

TRIBUNJATENG.COM, SOLO - Dua kubu Keraton Solo mendatangi Balai Kota Solo, pada Senin (15/12/2025).

Masing-masing diwakili oleh Pakubuwono (PB) XIV Hangabehi dan PB XIV Hamengkunegoro, yang diwakili oleh GKR Panembahan Timoer dan GKR Devi.

Kedatangan mereka diterima oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Budi Murtono. 

Mereka kemudian melakukan rapat secara tertutup di Ruang Natapraja kompleks Balai Kota Solo.

Hadir dalam rapat tersebut Kapolresta Solo, Kombes Pol Catur Cahyono Wibowo, dan Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Solo, Agus Santoso. 

PB XIV Hangabehi mengatakan, kedatangannya ke Balai Kota untuk menyampaikan rencana peresmian Panggung Songgobuwono dan tahap awal Museum Keraton Solo pascarevitalisasi, pada Selasa (16/12/2025) hari ini.

"Hanya koordinasi untuk persiapan besok (hari ini—Red) peresmian Panggung Songgobuwono dan peresmian tahap awal museum," kata PB XIV Hangabehi di Balai Kota Solo, pada Senin. 

Menurut dia, revitalisasi Museum Keraton Solo telah memasuki tahap penataan dan dipastikan hari ini selesai.

"Ini sudah tahap penataan. Insyaallah hari ini selesai. Besok ada tahap-tahap berikutnya di ruang-ruang berikutnya. Nanti kalau tidak dilanjutkan kan jomplang (tidak seimbang), kan ada etalase baru dan lama tata ruangnya berbeda," kata dia. 

Sementara itu, untuk revitalisasi Panggung Songgobuwono Keraton Solo sudah selesai dan tinggal penambahan lampu.

"Kalau untuk Panggung Songgobuwono sudah selesai. Mungkin tinggal tambahan lighting untuk pencahayaan," ungkap dia. 

Pangageng Sasana Wilapa Keraton Solo, GKR Panembahan Timoer, mengatakan bahwa kedatangannya ke Balai Kota untuk peresmian Panggung Songgobuwono dan Museum Keraton Solo.

Rencananya, peresmian akan dilakukan oleh Menteri Kebudayaan, Fadli Zon.

"Untuk peresmian besok. Peresmian Songgobuwono dan Museum. Kebetulan besok (hari ini—Red) akan diadakan peresmian di mana Pak Menteri Kebudayaan akan rawuh untuk meresmikan," kata Gusti Timoer, sapaan akrabnya. 

Mengenai alasan PB XIV Hamengkunegoro tidak hadir dan mewakilkan, kata Gusti Timoer, karena sudah memiliki kelembagaan sehingga tidak harus dihadiri oleh PB XIV Hamengkunegoro.

“Di dalam kelembagaan, siapa tupoksinya (tugas pokok dan fungsi—Red), itu yang rawuh," ujar dia. 

Sekda Solo, Budi Murtono, mengatakan Pemkot Solo melalui Wali Kota menerima surat dari Maha Menteri Keraton Solo, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan, untuk membantu dukungan kegiatan keraton.

"Prinsipnya kemarin Wali Kota itu mendapat surat dari Kanjeng Gusti Tedjowulan untuk mohon bantuan dukungan pengamanan kegiatan," kata Budi. 

Agar kegiatan peresmian Panggung Songgobuwono dan Museum berjalan lancar, katanya, Pemkot Solo menginisiasi rapat dengan mengundang keluarga besar Keraton Solo.

"Kami menginisiasi rapat ini biar semua pihak yang terlibat di keraton itu bisa tahu dan sepakat besok bisa berjalan dengan lancar," sambungnya.

Canggung 

Momen canggung terjadi saat PB XIV Hangabehi disalami oleh kakak tertuanya, GKR Panembahan Timoer Rumbai Kusuma Dewayani, yang kini mendukung PB XIV Hamengkunegoro.

Momen itu terjadi seusai rapat di Ruang Rapat Wali Kota Solo, Senin.

Gusti Timoer menghampiri Hangabehi dan menyalaminya.

Ia bertegur sapa sambil bercanda dengan adiknya tersebut.

“Ini adik saya. Mau dipegang seperti ini saya alhamdulillah,” ungkap Gusti Timoer.

Putri sulung PB XIII itu menegaskan, tetap bersaudara meski berbeda sikap terkait penerus takhta.

Ia juga terbuka jika sewaktu-waktu Hangabehi ingin menjalin komunikasi.

“Namanya juga tetap saudara. Itu adik saya. Hanya ingin kalau beliau berbicara dengan saya, saya persilakan. Waktu tujuh harian masih (bertemu),” terang Gusti Timoer.

Sementara itu, Hangabehi menjelaskan, sudah sewajarnya sesama kerabat dalem bertegur sapa.

Bagaimanapun, Gusti Timoer merupakan kakaknya sendiri.

“Sama-sama saling bertatap muka sebaiknya seperti apa,” terangnya.

Ia mengaku, tidak ada topik khusus yang diperbincangkan.

Hanya bertegur sapa layaknya seorang kakak dan adik.

“Tidak ada, cuma berbincang biasa antara mbakyu dan adik,” jelasnya.

Menanggapi pernyataan Gusti Timoer, Hangabehi juga menyatakan terbuka untuk berkomunikasi.

Pihaknya akan berupaya mencari titik temu terkait perselisihan yang saat ini terjadi.

“Nanti silaturahmi penting itu kita usahakan ada titik temu,” tuturnya. (Tribunsolo.com)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.